Ulil juga bagian dari jemaah di GPIB Efrata Padang di Jalan Bagindo Aziz Chan nomor 19, Kota Padang. Berita tentang AKP Ulil Ryanto yang dikenal sebagai sosok yang rajin beribadah tentu memberikan kesan mendalam, terutama bagi mereka yang mengenalnya. Di tengah kesibukan dan tantangan sebagai seorang anggota kepolisian, dedikasi Ulil untuk menjalankan ibadahnya merupakan contoh teladan bagi banyak orang, terutama dalam konteks profesionalitas dan spiritualitas. Hal ini menunjukkan bahwa seseorang bisa menyeimbangkan antara tuntutan pekerjaan dan kewajiban agama, meskipun berada di lapangan yang penuh risiko. Raihan akhlak yang baik, seperti rajin beribadah, tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan pribadi penggiatnya, tetapi juga dapat menciptakan pengaruh positif di sekitarnya. Sosok seperti AKP Ulil dapat menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya dalam menegakkan nilai-nilai moral di tengah berbagai tantangan yang dihadapi dalam tugas kepolisian. Ini memberikan pesan bahwa integritas dan nilai-nilai kehormatan harus tetap dijunjung tinggi dalam setiap profesi. Selain itu, berita ini juga mengangkat peran penting figur publik dalam menciptakan citra positif di masyarakat. Dalam konteks kepolisian yang kadang mendapatkan stigma negatif, sosok AKP Ulil Ryanto yang dikenal baik dan rajin beribadah bisa merubah pandangan orang terhadap institusi tersebut. Semangat dan dedikasinya beribadah menjadi contoh bahwa anggapan buruk tentang kepolisian tidak sepenuhnya benar, dan masih ada banyak anggota yang bekerja dengan niat baik dan moral yang tinggi. Namun, di balik berita tersebut, juga penting untuk merenungkan konteks lebih luas mengenai bagaimana masyarakat menilai seorang figur publik. Terkadang, fokus pada sisi positif seperti rajin beribadah bisa menutupi tantangan atau masalah yang dihadapi dalam institusi tersebut. Hal ini penting untuk diperhatikan agar tidak terjadi pengabaian terhadap isu-isu yang lebih besar, seperti perlunya reformasi dalam sistem kepolisian dan pembenahan prosedur kerjanya. Dalam runutan ini, kita juga harus mengenang sosok yang telah pergi, yaitu AKP Ulil Ryanto, dengan harapan agar warisannya sebagai pengabdi masyarakat yang berintegritas terus dikenang. Abstrak dari hidupnya yang teguh dalam prinsip-prinsip keagamaan perlu diambil sebagai pelajaran, dan diharapkan menjadi motivasi bagi generasi berikutnya, baik di dunia kepolisian maupun di bidang lainnya. Keberadaan sosok-sosok seperti AKP Ulil Ryanto penting untuk dijadikan teladan, sehingga agama dan etika profesional dapat berjalan beriringan. Harapannya, kisah hidup dan pengabdian Ulil bisa menjadi pendorong adanya perubahan yang lebih baik dalam institusi kepolisian, sehingga kedekatan antara masyarakat dan petugas kepolisian bisa terjalin dengan harmonis. Dengan pengabdian dan integritasnya, ia meninggalkan jejak yang bisa diikuti oleh generasi mendatang.