Rektor Universitas dr Soetomo (Unitomo) Siti Marwiyah membenarkan Ivan Sugiamto pernah sebagai mahasiswa di kampusnya. Namun Ivan kini sudah tak aktif. Berita mengenai Ivan Sugiamto yang disebut-sebut kuliah di Universitas Dr. Soetomo (Unitomo) dan tanggapan dari rektor universitas tersebut tentang status keaktifan Ivan, membuka diskusi penting tentang pendidikan, reputasi institusi akademik, serta dampak dari pemberitaan terhadap masyarakat. Rektor yang menyatakan bahwa Ivan sudah tidak aktif di kampus menunjukkan bahwa ada elemen tanggung jawab yang perlu diperhatikan dalam dunia pendidikan dan publikasi berita. Pertanyaan yang muncul adalah seberapa jauh institusi pendidikan tersebut dapat mengambil peran dalam mengelola informasi mengenai mantan mahasiswanya. Pendidikan tinggi memiliki peran strategis dalam membentuk karakter dan intelektualitas individu. Dengan adanya individu seperti Ivan yang mungkin memiliki pengaruh besar, penting bagi universitas untuk menjaga reputasi dan integritasnya. Ketika berita mengenai mantan mahasiswa yang memiliki catatan kontroversial muncul, institusi harus cepat dan jelas dalam memberikan klarifikasi agar tidak menimbulkan kesalahpahaman di kalangan publik. Penekanan pada bahwa seseorang tidak lagi aktif di kampus bisa menjadi upaya untuk melindungi nama baik universitas serta menghadirkan fakta yang akurat. Selain itu, tanggapan rektor juga menunjukkan adanya keharusan bagi masyarakat untuk lebih kritis dalam menerima berita. Media memiliki tanggung jawab untuk menyajikan informasi yang berimbang dan akurat. Pemberitaan yang terkesan sepihak tanpa memeriksa kebenaran bisa menimbulkan stigma dan dampak negatif, baik bagi individu yang diberitakan maupun institusi yang terlibat. Edukasi tentang cara mengonsumsi berita secara bijak menjadi semakin relevan di era digital di mana informasi dapat dengan mudah tersebar. Di sisi lain, pembahasan tentang individu yang terlibat dalam kontroversi sosial atau hukum juga menyoroti perlunya pendekatan yang lebih humanis. Fokus pada proses rehabilitasi dan reintegrasi sosial dari individu tersebut harus dipertimbangkan. Sebagai mantan mahasiswa, Ivan adalah bagian dari komunitas akademik, dan mau tidak mau, reaksi publik terhadapnya juga akan mempengaruhi citra universitas tempat ia belajar. Di sinilah pentingnya universitas untuk menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam mempersiapkan mahasiswa tidak hanya untuk sukses secara akademis, tapi juga untuk menghadapi tantangan di kehidupan nyata. Secara keseluruhan, berita semacam ini seharusnya membuka ruang untuk refleksi lebih dalam tentang hubungan antara pendidikan, reputasi, dan tanggung jawab sosial. Universitas tidak hanya berperan dalam pendidikan formal, tetapi juga dalam membimbing mahasiswa menjadi individu yang berintegritas dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Sebuah sistem pendidikan yang baik harus mampu mengantisipasi implikasi dari alumninya di masa depan, serta memberikan panduan yang tepat agar setiap orang dapat berkontribusi dengan cara yang positif.