Yusril mengatakan, terpidana mati kasus narkotika Mary Jane Veloso tetap akan dipantau pemerintah Indonesia setelah dipulangkan ke Filipina. Berita mengenai pemulangan Mary Jane Veloso ke Filipina dengan opsi pemantauan oleh pemerintah Indonesia adalah topik yang sensitif dan mengundang beragam tanggapan. Mary Jane adalah seorang narapidana yang sebelumnya terjerat kasus narkoba di Indonesia, dan pemulangannya ke negara asalnya bisa menjadi sebuah bentuk pembukaan jalan bagi banyak pihak untuk meninjau kembali kebijakan terkait penegakan hukum, perlindungan terhadap buruh migran, serta rehabilitasi individu yang terlibat dalam kasus serupa. Satu sisi yang positif dari keputusan ini adalah adanya pengakuan bahwa Mary Jane adalah korban dari jaringan perdagangan manusia. Penegakan hukum yang tegas terhadap pelanggaran narkoba perlu disertai dengan pemahaman mengenai konteks sosial dan ekonomi yang lebih luas. Pemulangan Mary Jane bisa dilihat sebagai langkah yang memberikan harapan bagi individu lain yang mungkin terjebak dalam situasi serupa, dengan jaminan bahwa pemerintah akan terus memantau dan memastikan keselamatan serta kesejahteraannya setelah kembali ke Filipina. Di sisi lain, pemantauan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia setelah pemulangan menjelaskan komitmen untuk memastikan tidak ada penyalahgunaan atau pengulangan kasus yang sama. Meskipun pemantauan ini dapat dianggap sebagai langkah positif, ada kekhawatiran bahwa hal ini juga bisa menjadi bentuk pengawasan yang berlebihan. Setiap individu seharusnya memiliki hak untuk menjalani hidupnya tanpa merasa diawasi secara terus-menerus, apalagi setelah melalui pengalaman yang traumatis seperti yang dialami Mary Jane. Keputusan ini juga mencerminkan hubungan bilateral antara Indonesia dan Filipina dalam menangani isu-isu kemanusiaan, terutama yang berkaitan dengan buruh migran. Kerjasama antara dua negara dalam konteks ini sangat penting, mengingat banyaknya pekerja migran dari Filipina yang mencari nafkah di luar negeri. Pemerintah kedua negara perlu berkomitmen untuk melindungi hak-hak mereka dan mencegah terjadinya kasus-kasus serupa di masa depan. Ada sisi positif lain yang perlu dicatat, yaitu perhatian internasional terhadap kasus Mary Jane Veloso yang telah mencolok. Kasus ini tidak hanya menjadi sorotan di dalam negeri tetapi juga di luar negeri, di mana berbagai organisasi hak asasi manusia berupaya untuk memberikan suara kepada mereka yang terpinggirkan. Dalam konteks ini, pemulangan Mary Jane dengan jaminan pemantauan dapat dilihat sebagai langkah yang memperlihatkan kepedulian dan tanggung jawab pemerintah dalam fungsi perlindungan. Secara keseluruhan, berita mengenai pemulangan Mary Jane dan pemantauan pascapulangan membuka diskusi yang lebih luas tentang perlindungan terhadap buruh migran, keadilan sosial, dan penegakan hukum. Ini adalah peluang bagi pemerintah untuk menggandeng masyarakat sipil dan lembaga internasional dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih aman dan adil bagi semua individu, terutama mereka yang rentan dan terpinggirkan. Perjalanan Mary Jane bisa menjadi titik awal untuk reformasi kebijakan yang lebih berpihak pada keadilan dan perlindungan manusia.