Tiga Anggota DPRK Lhokseumawe PKS Perdalam Kajian Tentang Batik dan Songket di Kemenbud

23 November, 2024
8


Loading...
Pertemuan kedua pihak ini dimaksudkan, untuk memperdalam kajian terhadap motif songket dan batik yang ada di Nusantara.
Berita mengenai keterlibatan tiga Anggota DPRK Lhokseumawe dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dalam memperdalam kajian tentang batik dan songket di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemenbud) dapat dilihat dari beberapa perspektif. Pertama-tama, langkah ini dapat dianggap sebagai upaya positif dalam melestarikan dan mempromosikan warisan budaya Indonesia. Batik dan songket merupakan bagian integral dari identitas budaya, dan upaya untuk mempelajari serta mengkajinya lebih dalam menunjukkan komitmen para legislator dalam mendukung pelestarian budaya lokal. Keterlibatan anggota DPR dalam kajian budaya ini juga mencerminkan kesadaran mereka akan pentingnya budaya dalam pembentukan jati diri bangsa. Di era globalisasi yang semakin pesat, pelestarian tradisi dan budaya lokal seringkali terancam oleh arus budaya asing. Dengan memperdalam pengetahuan tentang batik dan songket, para anggota legislatif ini diharapkan dapat membawa perspektif dan kebijakan yang mendukung pengembangan industri kreatif berbasis budaya. Hal ini juga bisa memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal, di mana industri batik dan songket bisa menjadi tulang punggung perekonomian daerah. Selain itu, kegiatan kajian ini bisa menjadi jembatan untuk meningkatkan kolaborasi antara Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan pemerintah daerah. Masyarakat sering kali merasa terputus dari kebijakan yang ada, sehingga aksi nyata yang diambil oleh wakil rakyat ini dapat memperkuat koneksi antara pemerintah pusat dan daerah. Dalam hal ini, penting bagi anggota DPRK untuk tidak hanya memahami batik dan songket sebagai produk budaya, tetapi juga bagaimana cara mempromosikannya di tingkat nasional dan internasional. Namun, penting juga untuk memastikan bahwa kajian dan kegiatan yang dilakukan tidak sekadar bersifat simbolis. Diperlukan langkah-langkah konkret setelah kajian, seperti pengembangan program pelatihan untuk pengrajin, promosi produk, dan dukungan terhadap penelitian yang lebih mendalam mengenai teknik dan sejarah batik dan songket. Keberlanjutan program ini akan sangat bergantung pada dukungan anggaran dan kebijakan yang memadai dari pemerintah serta partisipasi aktif dari masyarakat. Di sisi lain, dukungan terhadap batik dan songket juga bisa membuka kesempatan untuk mengedukasi generasi muda tentang pentingnya warisan budaya mereka. Mengintegrasikan pembelajaran tentang batik dan songket dalam kurikulum sekolah bisa menjadi salah satu langkah yang strategis. Dengan demikian, anak-anak sejak dini sudah terlatih untuk menghargai dan bahkan dapat berkontribusi dalam melestarikan budaya mereka. Secara keseluruhan, langkah tiga anggota DPRK Lhokseumawe untuk mendalami kajian tentang batik dan songket patut diapresiasi. Diharapkan langkah ini dapat menjadi awal dari banyak inisiatif positif yang berfokus pada pelestarian budaya, serta memberikan manfaat ekonomi dan sosial bagi masyarakat. Dengan kerjasama yang baik antara pemerintah dan masyarakat, warisan budaya seperti batik dan songket bisa tetap hidup dan relevan di tengah perubahan zaman.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment