AKP Dadang Iskandar tampak santai saat menjalani pemeriksaan setelah menembak mati Kasatreskrim Polres Solok Selatan, AKP Ulil Ryanto. Berita mengenai AKP Dadang yang tampak santai merokok saat diperiksa usai menembak mati AKP Ulil Ryanto adalah sebuah situasi yang sangat memicu perhatian publik dan mengundang berbagai tanggapan. Tindakan seorang petugas kepolisian yang terlibat dalam insiden penembakan, dan kemudian berperilaku seolah tidak ada yang terjadi, memberikan kesan bahwa ia tidak memperlihatkan rasa empati atau keseriusan terhadap situasi yang dihadapi. Sikap santai ini dapat dianggap melanggar etika, terutama mengingat bahwa peristiwa ini melibatkan hilangnya nyawa seorang rekan sejawat. Satu hal yang perlu dicatat adalah pentingnya transparansi dalam kepolisian. Ketika insiden seperti ini terjadi, masyarakat berhak mendapatkan informasi yang jelas mengenai apa yang sebenarnya terjadi dan alasan di balik tindakan yang diambil oleh anggota kepolisian. Reaksi terhadap perilaku Dadang bisa menjadi indikator bahwa banyak orang merasa ada yang tidak beres dengan proses internal di kepolisian, terutama dalam hal penegakan hukum dan akuntabilitas. Selain itu, situasi ini menyoroti pentingnya reformasi di dalam institusi kepolisian. Jika seorang anggota kepolisian merasa bebas untuk bersikap santai di tengah investigasi atas tindakan yang berpotensi kriminal, ada adagium yang lebih besar tentang terhadap rumah tangga internal kepolisian dan bagaimana disiplin dan etika diatur. Masyarakat membutuhkan jaminan bahwa setiap anggota kepolisian akan bertanggung jawab atas tindakan mereka, tanpa kecuali. Reaksi publik juga sering kali merefleksikan rasa frustrasi terhadap institusi yang seharusnya menjadi penjaga keamanan dan penegak hukum. Citra polisi sering kali dipengaruhi oleh tindakan individu. Ketika tindakan seorang anggota kepolisian menciptakan keraguan, hal ini dapat merusak kepercayaan masyarakat secara keseluruhan. Kepercayaan ini adalah komponen krusial dalam upaya kepolisian untuk bekerja efektif dengan masyarakat. Akhirnya, bagaimana pihak kepolisian dan otoritas terkait menanggapi insiden ini akan menjadi kunci dalam menentukan langkah ke depannya. Apakah akan ada investigasi yang transparan dan menyeluruh? Apakah akan ada tindakan tegas yang diambil terhadap anggota kepolisian yang melanggar kode etik? Hal-hal ini akan sangat menentukan bagaimana masyarakat kembali menilai dan mempercayai institusi kepolisian di masa mendatang. Tindakan tegas dan adil adalah langkah pertama yang penting untuk memulihkan kepercayaan yang mungkin telah hilang akibat insiden seperti ini.