Moskow Sebut Surat Perintah ICC Tangkap Perdana Menteri Israel Netanyahu 'tidak Penting' bagi Rusia

23 November, 2024
6


Loading...
Peskov menolak berkomentar mengenai apakah surat perintah tersebut dapat memberikan tekanan pada Israel untuk mengakhiri serangannya di Timur Tengah,
Berita tentang pernyataan Rusia yang menyebut bahwa surat perintah dari International Criminal Court (ICC) untuk menangkap Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, tidak penting bagi mereka mencerminkan dinamika geopolitik yang rumit. Tindakan ICC ini menyoroti upaya internasional untuk menegakkan akuntabilitas terhadap pelanggaran hukum internasional, terutama dalam konteks konflik yang melibatkan kekerasan di Timur Tengah. Namun, respon dari Rusia menunjukkan bahwa kepentingan politik dan aliansi strategis sering kali mendominasi interpretasi terhadap hukum internasional. Satu sisi dari pernyataan Rusia adalah bahwa negara-negara besar seringkali memilih untuk tidak mematuhi keputusan badan internasional berdasarkan kepentingan politik mereka. Dalam konteks ini, Rusia mungkin melihat Israel sebagai mitra strategis, terutama dalam kerangka hubungan yang lebih luas di kawasan Timur Tengah. Menyebut surat perintah itu tidak penting bisa jadi merupakan cara bagi Rusia untuk menunjukkan dukungan terhadap Israel dan mengeksploitasi ketegangan antara negara-negara barat dan Rusia. Di sisi lain, tindakan ICC dan reaksi Rusia ini juga menunjukkan ketidakberdayaan lembaga internasional dalam menegakkan hukum. Jika negara-negara tidak merasa terikat oleh keputusan ICC, tujuan awal pendirian lembaga ini sebagai penjaga perdamaian dan keadilan internasional jadi dipertanyakan. Hal ini menjadi tantangan bagi komunitas internasional yang berusaha untuk menanggapi pelanggaran HAM dengan cara yang efektif. Perlu dicatat bahwa konflik Israel-Palestina telah lama menjadi bahan perdebatan di arena internasional. Banyak negara dan organisasi, termasuk yang mendukung Palestina, melihat langkah ICC sebagai upaya untuk memberikan keadilan. Namun, dalam praktiknya, mekanisme hukum seringkali terhambat oleh politik internasional yang kompleks. Reaksi Rusia adalah salah satu contoh bagaimana politik dapat menghalangi penegakan keadilan atas pelanggaran yang jelas. Sebagai kesimpulan, pernyataan Rusia terhadap surat perintah ICC mencerminkan realitas bahwa geopolitik sering kali mendominasi pertimbangan hukum internasional. Keberlanjutan konflik dan ketegangan di Timur Tengah tidak hanya bergantung pada tindakan negara-negara di kawasan tersebut, tetapi juga pada dinamika kekuatan global, yang sering kali mengabaikan atau mereduksi pentingnya institusi hukum internasional. Ini adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh komunitas internasional jika ingin mencapai solusi yang adil dan langgeng bagi konflik yang berlarut-larut di wilayah ini.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment