Kapolri memerintahkan Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono untuk mengusut tuntas motif di balik penembakan Berita mengenai "Cederai Institusi, Henry Indraguna Dukung Sikap Tegas Kapolri Terhadap Pelaku Polisi Tembak Polisi" mencerminkan situasi yang serius dan sensitif dalam institusi kepolisian di Indonesia. Dalam konteks ini, Henry Indraguna, yang dikenal sebagai seorang pengamat atau ahli hukum, memberikan dukungan terhadap tindakan tegas Kapolri dalam menanggapi insiden yang melibatkan aparat kepolisian itu sendiri. Tindakan penembakan antar anggota kepolisian bukan hanya mencederai citra institusi, tetapi juga menciptakan ketidakpercayaan di masyarakat terhadap aparat yang seharusnya menjadi penegak hukum dan pelindung masyarakat. Pertama, dukungan Henry Indraguna terhadap sikap tegas Kapolri menunjukkan bahwa ada kesadaran kolektif akan pentingnya integritas dalam institusi kepolisian. Ketika aparat penegak hukum sendiri terlibat dalam pelanggaran, bukan hanya kepercayaan masyarakat yang terganggu, tetapi juga moral dan etika profesional yang dipertanyakan. Mengambil sikap tegas terhadap pelaku tidak hanya perlu sebagai langkah hukum, tetapi juga sebagai bentuk pernyataan bahwa tindak kekerasan, apapun alasannya, tidak akan ditoleransi. Ini menjadi bagian dari upaya untuk memulihkan nama baik institusi kepolisian di mata publik. Selain itu, penegakan disiplin yang tegas ini juga dapat menjadi contoh bagi anggota kepolisian lainnya untuk selalu menegakkan hukum dan tidak menyalahgunakan kewenangan. Kapolri harus menunjukkan bahwa setiap anggota harus bertanggung jawab atas tindakan mereka, dan bahwa tidak ada yang kebal hukum, termasuk anggota polisi sendiri. Ini penting untuk membangun budaya yang positif dalam kepolisian, di mana setiap tindakan tidak etis atau melanggar hukum akan mendapatkan konsekuensi yang sesuai. Dalam konteks yang lebih luas, insiden semacam ini menggarisbawahi perlunya reformasi yang lebih dalam dalam sistem kepolisian. Langkah-langkah yang perlu diambil tidak hanya sekedar pada penegakan hukum terhadap individu yang bersalah, tetapi juga pada pencegahan, seperti peningkatan pelatihan, pengawasan, dan akuntabilitas dalam institusi. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Masyarakat perlu melihat bahwa kepolisian bersikap proaktif dalam menanggapi pelanggaran di dalam tubuhnya sendiri, karena hal ini akan memperkuat rasa percaya dan kemitraan antara aparat dan masyarakat. Tindakan Kapolri yang tegas dapat menjadi momentum untuk memulai perubahan yang lebih substansial dalam budaya kepolisian di Indonesia. Secara keseluruhan, dukungan Henry Indraguna terhadap sikap tegas Kapolri adalah sebuah langkah yang positif dan perlu diapresiasi. Di saat yang sama, ini juga memperingatkan kita semua tentang tantangan yang dihadapi oleh institusi kepolisian dan pentingnya kolaborasi untuk membangun kepolisian yang lebih akuntabel dan transparan. Kita berharap bahwa langkah-langkah tegas ini bukan hanya sekedar reaksi sesaat, tetapi juga bagian dari proses panjang menuju reformasi yang diinginkan dalam tubuh kepolisian.