Ia menjelaskan tim pemenangan memang tidak mengeluarkan dana untuk menghadirkan relawan. Dharma menegaskan pihaknya tak memiliki dana untuk menggalang massa. Berita mengenai minimnya kehadiran relawan dalam kampanye akbar yang disampaikan oleh seorang tokoh, dalam hal ini Dharma, menyoroti beberapa aspek penting dalam dinamika politik dan partisipasi masyarakat. Pertama-tama, perlu dipahami bahwa kampanye akbar sering kali diharapkan menjadi momentum yang menunjukkan kekuatan basis pendukung suatu calon atau partai. Ketidakhadiran relawan dapat diinterpretasikan sebagai kurangnya antusiasme atau dukungan dari masyarakat, yang tentu akan menjadi perhatian bagi calon yang bersangkutan. Namun, pernyataan Dharma bahwa ia "melihat kualitas" di balik kehadiran relawan tersebut menunjukkan pendekatan yang lebih mendalam terhadap dinamika ini. Kualitas mendukung bukan hanya diukur dari banyaknya jumlah, tetapi juga dari komitmen, kesadaran, dan motivasi para relawan. Dalam konteks ini, kualitas dapat berarti bahwa meskipun jumlah relawan yang hadir sedikit, namun mereka adalah individu yang benar-benar memiliki visi yang jelas dan dukungan yang kuat terhadap program dan calon yang diusung. Ini adalah aspek yang tidak boleh diabaikan dalam analisis kualitas dukungan masyarakat terhadap politik. Selanjutnya, kita juga perlu memperhatikan faktor eksternal yang mungkin mempengaruhi kehadiran relawan. Misalnya, cuaca, lokasi acara, atau bahkan keadaan sosial dan ekonomi masyarakat bisa menjadi penghalang bagi orang untuk hadir. Dalam konteks masyarakat yang semakin sibuk dan memiliki beragam tuntutan, kehadiran fisik dalam suatu acara kampanye bisa jadi bukan merupakan prioritas utama bagi banyak individu. Oleh karena itu, penting bagi tim kampanye untuk berpikir kreatif dan adaptif dalam menjangkau serta melibatkan masyarakat, termasuk melalui platform digital. Dari sudut pandang strategi, pernyataan Dharma juga mengisyaratkan perlunya evaluasi dalam cara-cara kampanye yang dilakukan. Mengingat bahwa politik saat ini semakin bergantung pada teknologi dan media sosial, mungkin sudah saatnya untuk memadukan kampanye tradisional dengan pendekatan modern yang lebih interaktif. Dengan memanfaatkan kanal digital, calon dapat menjangkau lebih banyak orang dan membangun relasi yang lebih personal dengan masyarakat, yang pada gilirannya bisa meningkatkan kualitas dukungan yang diterima. Akhirnya, berita ini mencerminkan tantangan yang dihadapi dalam dunia politik kontemporer, di mana perubahan sosial dan teknologi memengaruhi cara pandang masyarakat terhadap partisipasi politik. Oleh karena itu, penting bagi para calon maupun partai politik untuk terus beradaptasi dan memahami dinamika ini, sehingga mereka dapat menemukan cara-cara baru dan inovatif dalam membangun dukungan. Kesimpulannya, meskipun kehadiran relawan dalam kampanye akbar menjadi perhatian utama, penting untuk melihatnya dalam konteks yang lebih luas. Kualitas dukungan, strategi kampanye yang adaptif, dan pemahaman terhadap faktor-faktor eksternal harus menjadi fokus utama bagi para calon yang ingin berhasil menjalin koneksi dengan masyarakat. Dukungan yang kuat didasarkan pada pemahaman yang mendalam tentang keinginan dan kebutuhan masyarakat, dan ini adalah tantangan yang perlu dihadapi oleh para calon dalam setiap langkah mereka.