Menurutnya, program GTA membuat semua individu anggota keluarga bisa ikut mencari nafkah yang akan ia fasilitasi jika terpilih sebagai Gubernur Jakarta. Sayangnya, saya tidak dapat mengakses berita secara langsung, tetapi saya dapat memberikan tanggapan umum mengenai tema yang mungkin diangkat dalam berita tersebut sehubungan dengan UMR (Upah Minimum Regional) Jakarta dan gagasan yang diungkapkan oleh Dharma Pongrekun. Berita tentang kenaikan UMR Jakarta sering kali memicu perdebatan yang cukup hangat. Di satu sisi, kenaikan UMR menjadi salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan pekerja, yang selama ini sering kali dihadapkan pada biaya hidup yang meningkat, terutama di kota besar seperti Jakarta. Dengan semakin tingginya biaya hidup, tuntutan untuk memperbaiki taraf hidup pekerja menjadi semakin mendesak. Kenaikan UMR dapat membantu pekerja memenuhi kebutuhan dasar mereka, seperti pangan, perumahan, dan kesehatan. Di sisi lain, implikasi dari kenaikan UMR juga perlu diperhatikan. Banyak pengusaha, terutama usaha kecil dan menengah, mungkin menghadapi kesulitan untuk memenuhi standar upah baru tersebut. Kenaikan UMR yang signifikan dapat menyebabkan beban finansial yang lebih berat bagi perusahaan-perusahaan ini, yang pada gilirannya bisa berdampak pada pengurangan tenaga kerja, penutupan usaha, atau pengurangan kualitas barang dan jasa. Oleh karena itu, diperlukan analisis yang mendalam dan pertimbangan yang matang sebelum keputusan mengenai kenaikan UMR diambil. Dharma Pongrekun, sebagai penggagas ide, mungkin mencoba mengkomunikasikan pandangannya dengan pendekatan yang berbeda. Istilah "Getok tular Adab" menunjukkan bahwa ada elemen etika dan moral dalam usaha untuk meningkatkan upah dan kesejahteraan. Ini mungkin merupakan ajakan untuk berdialog dan berkolaborasi antara pemangku kepentingan—pekerja, pengusaha, dan pemerintah—untuk menciptakan solusi yang saling menguntungkan. Melalui pendekatan berbasis dialog, diharapkan akan ada jalan tengah yang bisa mengakomodasi kebutuhan semua pihak. Dalam praktiknya, menaikkan UMR juga harus diiringi dengan penguatan sistem perlindungan pekerja dan fasilitas yang mendukung. Misalnya, program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan pekerja, dukungan bagi usaha kecil agar tetap dapat berkembang, serta kebijakan yang mendorong investasi dalam sektor-sektor yang padat karya. Dengan cara ini, kenaikan upah tidak hanya akan diikuti dengan konsekuensi negatif, tetapi juga menciptakan ekosistem yang seimbang dan berkelanjutan. Secara keseluruhan, kenaikan UMR jadi salah satu isu penting yang membutuhkan perhatian serius dari berbagai pihak. Setiap keputusan yang diambil harus berlandaskan pada data dan analisis yang mendalam agar tidak hanya menguntungkan segelintir pihak, tetapi demi kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Dialog yang terbuka dan konstruktif antara semua pemangku kepentingan adalah kuncinya untuk mencapai hasil yang diinginkan.