Calon gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) Ahmad Ali dan Abdul Al Jufri dinilai memiliki jaringan yang luas. Berita mengenai dukungan Zulhas kepada Ahmad Ali di Pilgub Sulawesi Tengah (Sulteng) bisa diinterpretasikan dalam beberapa aspek yang mencerminkan dinamika politik saat ini. Dengan menyebutkan hubungan baik antara Presiden Jokowi dan Prabowo, Zulhas tampaknya ingin menunjukkan bahwa dukungan terhadap Ahmad Ali tidak hanya sekadar dukungan politik biasa, tetapi juga merupakan bagian dari koalisi yang lebih besar dan berpengaruh. Ini menciptakan citra bahwa Ahmad Ali adalah kandidat yang berada di jalur yang benar dan memiliki backing yang kuat dari tokoh-tokoh penting di tingkat nasional. Pertama, hubungan yang disebutkan antara Jokowi dan Prabowo memberikan sinyal positif mengenai stabilitas politik di Indonesia. Sebagai dua tokoh yang sebelumnya memiliki rivalitas yang cukup tajam, keharmonisan di antara mereka saat ini menunjukkan bahwa politik di Indonesia sedang memasuki fase yang lebih mengedepankan kolaborasi dan persatuan. Hal ini penting dalam konteks pemilihan daerah yang kerap kali diwarnai oleh pertarungan ideologi dan politik yang keras. Kedua, dukungan Zulhas ini juga mencerminkan tren politik yang lebih luas, di mana koalisi partai politik berusaha untuk meraih kekuasaan dengan menjaga hubungan baik antar tokoh kunci. Dalam konteks Pilgub Sulteng, dukungan yang kuat dari tokoh-tokoh politik di tingkat pusat seperti Jokowi dan Prabowo bisa memberikan dampak signifikan terhadap elektabilitas Ahmad Ali. Ini menunjukkan bahwa pemilih sering kali mencari legitimasi dan dukungan dari tokoh yang dikenal, dan dukungan ini dapat menjadi faktor penentu dalam proses pemilihan. Namun, di sisi lain, munculnya dukungan ini juga dapat memunculkan kritikan dan skeptisisme dari sebagian kalangan. Beberapa pemilih mungkin melihat dukungan tersebut sebagai tanda bahwa politik masih dipenuhi dengan praktik-praktik yang mengedepankan kepentingan elit, dan bukan berdasarkan kebutuhan serta aspirasi masyarakat lokal. Hal ini dapat memicu perdebatan di antara para pemilih yang mengharapkan adanya perubahan dan reformasi yang lebih substansial. Lebih jauh lagi, dinamika ini juga menggugah kesadaran publik mengenai pentingnya partisipasi aktif dalam pemilihan. Masyarakat harus menyadari bahwa dukungan dari calon-calon yang memiliki koneksi politik dapat berujung baik atau buruk, tergantung pada bagaimana calon tersebut menjalankan amanahnya jika terpilih. Oleh karena itu, penting bagi pemilih untuk menganalisis rekam jejak dan visi misi Ahmad Ali, serta bagaimana ia akan menjawab tantangan yang dihadapi oleh Sulawesi Tengah. Secara keseluruhan, dukungan Zulhas terhadap Ahmad Ali di Pilgub Sulteng mencerminkan banyak aspek dari politik kontemporer di Indonesia, mulai dari dinamika hubungan antarpemimpin hingga tantangan yang dihadapi oleh masyarakat dalam memilih pemimpin yang benar-benar mewakili kebutuhan mereka. Pengamat dan masyarakat perlu memantau pengembangan selanjutnya dengan cermat, karena ini bisa menjadi awal dari perubahan yang signifikan di tingkat lokal maupun nasional.