Reza Indragiri berspekulasi bahwa perkara adanya beking tambang ilegal di Solok Selatan tidak akan diungkap meski menjadi isu di kasus ini. Berita yang mencuat mengenai spekulasi Reza Indragiri terkait kasus penembakan AKP Dadang terhadap AKP Ryanto memang menarik perhatian publik. Dalam konteks ini, Reza Indragiri sebagai seorang analis kriminologi, memiliki perspektif mendalam yang dapat memberikan pemahaman lebih tentang dinamika yang terjadi di lapangan. Namun, penting untuk selalu mempertimbangkan konteks dan bukti yang ada sebelum mengambil kesimpulan terkait kasus-kasus yang terobsesi dengan spekulasi. Dalam penilaian pertama, isu yang diangkat oleh Reza mengenai kemungkinan adanya "beking" dalam dunia tambang yang berhubungan dengan kasus ini memang dapat menjadi titik awal untuk analisis lebih lanjut. Sektor tambang sering kali memiliki hubungan yang kompleks dengan berbagai kepentingan, baik itu ekonomi, sosial, maupun politik. Jika benar terdapat unsur "beking" yang melatarbelakangi tindakan kekerasan ini, maka kasus ini bisa membuka mata masyarakat tentang berbagai praktik koruptif dan pelanggaran yang terjadi di lapangan. Selain itu, fenomena kekerasan dalam tubuh kepolisian juga harus menjadi sorotan. Hal ini berpotensi menciptakan krisis kepercayaan di kalangan masyarakat terhadap institusi yang seharusnya menjadi pelindung dan pemegang hukum. Kasus ini, jika tidak ditangani dengan transparan, dapat memicu reaksi masyarakat yang lebih luas dan menumbuhkan kecurigaan terhadap integritas institusi kepolisian. Lebih jauh, analisis dari berbagai sudut pandang perlu dilakukan guna mendapatkan gambaran yang lebih lengkap mengenai peristiwa ini. Di satu sisi, ada faktor internal dalam institusi kepolisian yang harus dievaluasi, seperti sistem pengawasan, pelatihan, dan proses rekrutmen yang harus lebih ketat. Di sisi lain, pengaruh eksternal dari pengusaha tambang dan jaringan kriminal yang mungkin terlibat juga harus menjadi perhatian. Menariknya, media sosial dan platform digital juga berperan penting dalam penyebaran informasi dan analisis mengenai kasus ini. Dengan adanya akses yang lebih luas terhadap informasi, masyarakat dapat berpartisipasi dalam diskusi dan memberikan berbagai sudut pandang. Namun, di sisi lain, hal ini juga berisiko menimbulkan misinformasi atau hoaks yang dapat memperkeruh situasi. Dalam konteks hukum, penting juga untuk menunggu hasil penyelidikan dan proses yudisial yang berkeadilan. Semua pihak harus diberikan kesempatan untuk membela diri dan mengungkap fakta-fakta yang ada. Transparansi dalam proses ini akan menjadi kunci untuk menjaga kepercayaan publik. Secara keseluruhan, kasus ini tidak hanya merupakan masalah individual, tetapi juga merefleksikan isu yang lebih luas tentang budaya kekerasan, penyalahgunaan kekuasaan, dan korupsi yang masih marak di banyak sektor, termasuk di kepolisian. Upaya untuk memecahkan masalah ini harus dilakukan secara holistik dan melibatkan semua elemen masyarakat, termasuk pemerintah, lembaga penegak hukum, dan masyarakat sipil. Hanya dengan cara ini, diharapkan kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan transparan bagi semua.