Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyebut total uang yang disita hingga ratusan miliar rupiah. Berita mengenai penyitaan uang sebesar Rp 150 miliar dari kasus judi online oleh Polda Metro Jaya menunjukkan upaya serius aparat penegak hukum dalam memberantas praktik ilegal yang semakin merugikan masyarakat. Judi online, yang sering kali mengincar kalangan muda dan rentan, telah menjadi masalah sosial yang membutuhkan perhatian lebih dari semua pihak. Dengan jumlah uang yang disita yang cukup besar, ini mencerminkan skala transaksi dan dampak negatif dari kegiatan tersebut. Penyitaan ini bukan hanya sekadar tindakan penegakan hukum, tetapi juga sebuah sinyal bagi masyarakat bahwa pemerintah berkomitmen untuk melawan tindak kejahatan yang merusak. Kasus judi online sering kali dikaitkan dengan berbagai masalah lain, termasuk pencucian uang, utang yang tidak terbayar, hingga keterhubungan dengan sindikat kriminal yang lebih besar. Ketika aparat berhasil menyita uang yang terkait dengan judi online, itu dapat menjadi langkah awal untuk memutus mata rantai operasional sindikat tersebut. Namun, tindakan penyitaan saja tidak cukup. Diperlukan langkah-langkah lanjutan untuk memastikan bahwa praktik judi online ini tidak hanya berpindah lokasi atau metode. Edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai bahaya judi online juga sangat penting. Banyak orang yang terjebak dalam praktik ini karena kurangnya pemahaman tentang risiko dan dampak negatifnya. Oleh karena itu, kampanye informasi yang jelas dan terarah bisa membantu mengurangi minat orang untuk terlibat dalam judi online. Selain itu, perlu juga adanya kolaborasi antara berbagai instansi, baik di tingkat pusat maupun daerah, untuk menangani masalah ini secara lebih komprehensif. Misalnya, menggandeng pihak penyedia layanan internet untuk memblokir akses ke situs-situs judi online yang ilegal. Sinergi antara aparat penegak hukum, pemerintah, dan masyarakat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan terbebas dari praktik judi yang merugikan. Dengan penyitaan uang sebesar Rp 150 miliar ini, diharapkan bisa memberikan efek jera bagi pelaku judi online lainnya. Juga, diharapkan agar masyarakat semakin aware dan menghindari terlibat dalam kegiatan ilegal tersebut. Jika tidak ditangani secara serius, judi online berpotensi menambah banyak masalah sosial, termasuk meningkatnya angka kejahatan dan kerugian ekonomi bagi keluarga yang terlibat. Dalam jangka panjang, pemerintah juga perlu mempertimbangkan regulasi yang lebih ketat mengenai aktivitas online lainnya yang berpotensi ilegal. Jika tidak, predator-predator yang mengeksploitasi kelemahan masyarakat akan terus ada, dan praktik judi online ini akan terus berkembang meski satu sindikat sudah ditangkap. Perlunya pendekatan yang berkelanjutan dan strategi yang terintegrasi untuk memerangi kejahatan ini bisa meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan.