Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) menggelar kampanye akbar terakhir hari ini. Dalam acara kampanye itu RIDO melakukan simulasi mencoblos gambar dirinya di surat suara Tentu! Berita mengenai kampanye akbar dengan judul 'Di Kampanye Akbar, RIDO Peragakan Simulasi Coblos di Surat Suara' mengundang perhatian banyak kalangan, khususnya dalam konteks pemilihan umum dan partisipasi politik masyarakat. Kegiatan ini menggambarkan upaya kandidat atau partai politik dalam mendekatkan diri kepada pemilih dengan memberikan pemahaman yang lebih baik mengenai proses pemungutan suara. Simulasi coblos yang dilakukan pada kampanye akbar dapat dianggap sebagai langkah positif dalam meningkatkan kesadaran pemilih. Dalam banyak kasus, masyarakat, terutama yang baru pertama kali akan memberikan suara, mungkin merasa bingung atau tidak yakin tentang cara melakukan voting dengan benar. Dengan memperagakan simulasi ini, RIDO tidak hanya memberikan informasi tentang cara mencoblos yang baik dan benar, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri pada pemilih. Ini adalah langkah penting untuk memastikan bahwa suara yang diberikan sah dan sesuai harapan. Selain itu, kegiatan ini juga menunjukkan adanya perhatian terhadap pendidikan politik. Dalam sebuah demokrasi, memahami hak dan kewajiban sebagai pemilih adalah fundamental. Melalui simulasi tersebut, masyarakat diajak untuk lebih aktif dalam proses demokrasi dan memahami pentingnya partisipasi mereka dalam menentukan arah dan kebijakan yang akan diambil oleh pemimpin yang mereka pilih. Namun, perlu dicatat bahwa meskipun simulasi coblos merupakan langkah yang baik, itu bukanlah satu-satunya hal yang harus diperhatikan dalam konteks kampanye politik. Kualitas informasi yang disampaikan selama kampanye juga sangat penting. Kandidat harus mampu memberikan visi, misi, dan program yang jelas serta relevan untuk kepentingan masyarakat. Diharapkan, dengan melakukan simulasi yang menarik dan informatif, RIDO juga dapat membagikan substansi dari program-program yang diusungnya. Di sisi lain, keberhasilan kampanye tidak hanya ditentukan oleh aktivitas dalam acara akbar seperti ini. Hal yang sehat dalam demokrasi adalah adanya dialog yang konstruktif antara calon pemimpin dengan masyarakat. Kegiatan kampanye yang melibatkan interaksi, seperti sesi tanya jawab, diskusi terbuka, atau adu gagasan antarkandidat, juga penting untuk membangun hubungan yang lebih kuat dan transparan. Akhirnya, simulasi coblos ini bisa menjadi contoh bagi kandidat-kandidat lain untuk merancang kegiatan kampanye yang lebih inklusif dan edukatif. Dengan kesadaran politik yang meningkat di antara rakyat, diharapkan partisipasi dalam pemilu juga akan meningkat. Pada akhirnya, semua upaya ini bertujuan untuk menciptakan pemilih yang cerdas dan bertanggung jawab, yang dapat membawa perubahan positif bagi bangsa dan negara.