Menurut juru bicara pasangan Ridwan Kamil-Suswono, kritik ini muncul karena sebagian besar masyarakat belum memahami substansi dari program. Berita berjudul "RIDO dan Tantangan Jakarta, Menjawab Kritik atas Program Inovatif" mencerminkan dinamika yang terjadi di ibukota Indonesia terkait dengan upaya pemerintah dan berbagai pihak dalam mengatasi beragam masalah perkotaan. Program inovatif yang dicanangkan oleh RIDO (Revitalisasi Infrastruktur dan Digitalisasi Kota) merupakan langkah yang sangat penting dalam rangka menciptakan kota yang lebih baik, efisien, dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Namun, tantangan dan kritik yang muncul merupakan hal yang wajar dalam setiap proses perubahan yang besar. Sebagai langkah awal, setiap program inovatif perlu memiliki landasan yang kuat dan dukungan dari berbagai stakeholder, termasuk masyarakat, pemerintah, dan sektor swasta. Dalam konteks Jakarta, di mana beragam isu seperti kemacetan, polusi, dan ketidakmerataan akses layanan publik menjadi masalah utama, program RIDO harus mampu menjawab masalah tersebut dengan solusi yang konkret. Namun, kritik yang muncul bisa jadi mencerminkan adanya kekhawatiran atau ketidakpuasan masyarakat terhadap pelaksanaan program tersebut. Oleh karena itu, komunikasi yang transparan dan terbuka antara pemerintah dan masyarakat sangat penting untuk membangun kepercayaan. Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh RIDO adalah bagaimana menyediakan infrastruktur yang tidak hanya canggih tetapi juga terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. Inovasi teknologi yang diterapkan dalam program ini harus mampu mengakomodasi kebutuhan dari berbagai segmen masyarakat, terutama mereka yang berada di sektor informal atau kurang beruntung. Keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan dan pelaksanaan program juga menjadi kebutuhan yang tak bisa diabaikan agar hasilnya dapat dirasakan oleh semua orang. Di sisi lain, kritik terhadap program inovatif ini bisa menjadi masukan yang berharga bagi penyempurnaan kebijakan. Proses evaluasi dan umpan balik yang konstruktif dari masyarakat akan semakin meningkatkan efektivitas dan relevansi program yang dijalankan. Oleh karena itu, penting bagi pemerintah untuk tidak hanya mendengar suara-suara kritis ini tetapi juga merespons dengan langkah nyata, agar masyarakat merasa partisipatif dalam proses pembangunan kota. Dalam konteks ini, media juga memiliki peran strategis dalam mengedukasi masyarakat mengenai tujuan dan manfaat dari program RIDO. Penyajian informasi yang objektif dan seimbang, tanpa tendensi negatif, akan membantu masyarakat untuk melihat gambaran yang lebih jelas mengenai inovasi yang akan diterapkan. Informasi yang transparan dapat mengurangi potensi resistensi dan meningkatkan dukungan publik terhadap program yang diimplementasikan pemerintah. Akhirnya, paradigma bahwa kritik harus dilihat sebagai peluang untuk perbaikan seharusnya menjadi salah satu prinsip yang dipegang oleh RIDO dan pemerintah DKI Jakarta. Program inovatif ini, meski dihadapkan pada berbagai tantangan dan kritik, memiliki potensi untuk menjadi solusi bagi berbagai masalah yang menghinggapi kota metropolitan. Dengan pendekatan kolaboratif dan terbuka, masyarakat dapat bersama-sama membantu mewujudkan Jakarta yang lebih baik, lebih pintar, dan lebih berkelanjutan.