Loading...
Paslon ASR-Hugua menekankan hilirisasi dari sektor pertanian hingga perikanan saat debat ketiga Pilgub Sultra digelar dengan tema pengelolaan sumber daya alam.
Berita tentang 'ASR-Hugua Mau Hilirisasi Sektor Pertanian hingga Perikanan' mencerminkan upaya penting dalam meningkatkan nilai tambah dan efisiensi di sektor-sektor yang sangat vital bagi perekonomian Indonesia. Hilirisasi, dalam konteks ini, berarti mengolah hasil pertanian dan perikanan menjadi produk yang lebih bernilai dibandingkan sekadar menjual bahan mentah. Langkah ini dapat memperkuat ketahanan pangan serta mensejahterakan para petani dan nelayan, yang sering kali menjadi kelompok rentan dalam ekonomi.
Pertama, hilirisasi di sektor pertanian dan perikanan dapat meningkatkan daya saing produk Indonesia di pasar global. Dengan memanfaatkan teknologi dan inovasi, produk yang dihasilkan akan memiliki kualitas lebih baik dan beragam, sehingga menarik lebih banyak konsumen baik domestik maupun internasional. Misalnya, alih-alih menjual padi sebagai bahan pangan mentah, petani bisa diarahkan untuk membuat beras premium atau produk olahan lainnya, yang tentu memiliki nilai jual lebih tinggi.
Kedua, hilirisasi juga berpotensi menciptakan lapangan kerja baru. Proses pengolahan hasil pertanian dan perikanan memerlukan tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi angka pengangguran di daerah pedesaan. Selain itu, dengan adanya industri pengolahan di daerah pedesaan, masyarakat tidak perlu berpindah ke kota untuk mencari pekerjaan, yang bisa membantu mengurangi urbanisasi yang tak terkendali.
Namun, tantangan dalam menggulirkan program hilirisasi ini tidaklah sedikit. Salah satu isu penting adalah perlunya investasi yang memadai dalam infrastruktur, teknologi, dan pelatihan sumber daya manusia. Tanpa dukungan yang memadai, usaha hilirisasi bisa terhambat, bahkan berisiko gagal. Pemerintah, dalam hal ini, punya peran kunci untuk menggalang kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk swasta dan instansi pendidikan, untuk mendorong pengembangan dan inovasi.
Penting juga bagi pemerintah untuk memperhatikan aspek keberlanjutan dalam hilirisasi. Pengolahan hasil pertanian dan perikanan harus dilakukan dengan cara yang tidak merusak lingkungan dan ekosistem. Misalnya, praktik budidaya perikanan yang ramah lingkungan harus diterapkan sebagai bagian dari upaya hilirisasi, agar tidak mengakibatkan kerusakan laut. Di sinilah pentingnya regulasi yang tepat dan penerapan standar yang baik dalam praktik pengolahan.
Dengan demikian, inisiatif seperti yang dicetuskan oleh ASR-Hugua seharusnya bisa menjadi langkah maju dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan di Indonesia. Namun, keberhasilan akan sangat tergantung pada kolaborasi antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk memastikan bahwa hilirisasi tidak hanya menguntungkan dalam jangka pendek, tetapi juga berkelanjutan dalam jangka panjang. Hal ini penting agar manfaat yang diperoleh dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan turut menyokong pembangunan ekonomi nasional secara keseluruhan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment