Survei Poltracking Indonesia menyebutkan elektabilitas pasangan Agustiar Sabran-Edy Pratowo kokoh di puncak jelang pencoblosan 27 November 2024. Survei yang menunjukkan pasangan calon Agustiar-Edy unggul dengan persentase 45,3% dalam pemilihan gubernur Kalteng tentunya menciptakan dinamika yang menarik dalam politik daerah tersebut. Angka ini mencerminkan popularitas dan daya tarik dari pasangan calon kepada masyarakat. Namun, meskipun data survei dapat memberikan gambaran awal, penting untuk diingat bahwa hasil akhir pemilihan dapat berbeda, tergantung pada berbagai faktor yang memengaruhi pilihan pemilih saat hari pemilihan tiba. Keunggulan 45,3% ini menunjukkan bahwa pasangan Agustiar-Edy berhasil membangun citra positif di mata pemilih. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh berbagai faktor seperti rekam jejak yang baik, program kerja yang relevan dengan kebutuhan masyarakat, serta kemampuan mereka dalam menjalin komunikasi efektif dengan konstituen. Namun, harus diakui juga bahwa dengan 54,7% suara yang masih terbagi di antara tiga pasangan calon lainnya, persaingan di pilgub Kalteng masih sangat terbuka. Faktor-faktor yang dapat memengaruhi pergeseran suara dalam periode kampanye mendatang juga perlu diperhatikan. Misalnya, debat publik, kampanye door-to-door, serta kehadiran di acara-acara masyarakat dapat sangat memengaruhi persepsi pemilih. Perubahan situasi sosial dan ekonomi, terutama yang disebabkan oleh perkembangan terkini, seperti kebijakan pemerintah pusat atau bencana alam, juga berpotensi mengubah peta suara pemilih. Pentingnya penggalangan dukungan dari berbagai elemen masyarakat akan menjadi salah satu kunci bagi setiap pasangan calon untuk meraih kemenangan. Tidak hanya berfokus pada jumlah suara, membangun kepercayaan dan hubungan baik dengan berbagai segmen masyarakat, termasuk pemilih muda, perempuan, serta kelompok marginal, akan sangat menentukan hasil akhir. Dalam konteks ini, media sosial juga berperan penting. Pasangan Agustiar-Edy perlu memanfaatkan platform-platform digital sebagai sarana untuk menyebarkan pesan serta menjangkau pemilih yang lebih luas. Penanganan isu-isu negatif atau serangan dari pesaing juga harus dilakukan dengan hati-hati, agar citra positif yang telah dibangun tidak terganggu. Sebagai masyarakat, kita juga perlu kritis terhadap hasil survei dan mengambil informasi dari beragam sumber. Survei hanyalah alat untuk mengukur tren, dan bukan merupakan prediksi mutlak. Setiap warga negara memiliki hak dan kewajiban untuk memberikan suara, dan keputusan tersebut harus diambil berdasarkan pertimbangan yang matang dan informasi yang akurat. Dengan semua dinamika yang ada, pemilihan gubernur Kalteng ini akan menjadi momen penting bagi masyarakat untuk menentukan arah masa depan daerah mereka. Kita berharap proses pemilihan dapat berjalan dengan transparan, adil, dan demokratis, sehingga hasilnya benar-benar mencerminkan suara dan harapan rakyat.