Menanti Fakta Kematian Anaknya, Ibu TKI Kamboja Asal Banyuwangi Gelar Tahlilan

14 April, 2025
5


Loading...
Sulastri (50) mengaku menggelar tahlil ke-7 hari untuk mendoakan sang putra, Rizal Sampurna (30) meninggal dunia di Kamboja saat bekerja. Ini ungkapannya.
Berita mengenai seorang ibu TKI (Tenaga Kerja Indonesia) asal Banyuwangi yang menggelar tahlilan untuk menunggu kepastian kematian anaknya di Kamboja menggambarkan duka mendalam yang dialami oleh keluarga para pekerja migran di luar negeri. Peristiwa ini mencerminkan tantangan dan risiko yang dihadapi oleh para TKI, terutama dalam konteks keselamatan dan kesejahteraan mereka di negara tempat mereka bekerja. Selain itu, berita ini juga menyoroti pentingnya dukungan emosional dan spiritual yang diberikan oleh keluarga dan komunitas dalam menghadapi situasi yang sulit. Kematian atau hilangnya anggota keluarga yang bekerja di luar negeri menjadi pengalaman traumatiz untuk banyak orang. Dalam konteks ini, tahlilan yang dilakukan oleh ibu tersebut merupakan bentuk ungkapan rasa syukur dan do’a bagi almarhum sekaligus harapan untuk mendapatkan kepastian tentang nasib anaknya. Tradisi ini memiliki aspek kultural yang kuat, yang menunjukkan bagaimana masyarakat Indonesia masih menjunjung tinggi nilai-nilai spiritual dalam menghadapi ketidakpastian. Ini juga memperlihatkan betapa besarnya peran keluarga dalam mengatasi kesedihan, meskipun dengan cara yang penuh harapan. Dari sudut pandang yang lebih luas, kasus ini juga memunculkan pertanyaan tentang perlindungan yang seharusnya diberikan kepada para TKI. Di mana pemerintah dan lembaga terkait ketika pekerja migran menghadapi bahaya atau kehilangan nyawa? Keberangkatan mereka ke luar negeri sering kali diiringi dengan harapan untuk mengubah nasib keluarga, tetapi sangat sedikit yang dipersiapkan untuk menghadapi potensi risiko. Hal ini menuntut perhatian dari pemerintah dan masyarakat untuk lebih serius dalam mengambil langkah-langkah perlindungan dan memastikan kesejahteraan pekerja migran. Selain itu, berita ini menggambarkan pentingnya kesadaran masyarakat mengenai hak-hak TKI serta perlunya advokasi yang lebih kuat untuk mereka. Keluarga yang ditinggalkan sering kali merasakan dampak yang cukup besar, baik secara emosional maupun finansial. Dalam banyak kasus, mereka tidak memiliki akses yang cukup terhadap informasi terkait keberadaan atau kondisi anak mereka di luar negeri. Adanya sistem yang mendukung komunikasi dan pengawasan lebih lanjut terhadap TKI sangatlah penting untuk mengurangi rasa khawatir yang dialami oleh keluarga di tanah air. Akhir kata, peristiwa seperti yang dialami oleh ibu TKI asal Banyuwangi ini merupakan pengingat akan kompleksitas kehidupan pekerja migran dan dampaknya terhadap keluarga yang ditinggalkan. Mendesak penanganan dan perhatian serius dari semua pihak, termasuk pemerintah, lembaga non-pemerintah, serta masyarakat luas untuk menciptakan lingkungan yang lebih aman dan mendukung bagi para TKI serta keluarganya. Keluarga TKI berhak mendapatkan kepastian dan dukungan yang layak dalam situasi sulit, termasuk ketika kehilangan orang yang mereka cintai.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment