Seorang anggota DPRD Sumut, MZ diduga mendorong dan mencekik pramugari pesawat Wings Air. Ia pun harus diturunkan dari pesawat akibat keributan tersebut. Berita mengenai tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang anggota DPRD Sumut terhadap pramugari merupakan sebuah peristiwa yang sangat memprihatinkan dan mencerminkan perilaku yang tidak dapat diterima di masyarakat. Tindakan tersebut menunjukkan kurangnya penghormatan terhadap profesi lain, terutama yang berkaitan dengan pelayanan langsung kepada publik. Dalam konteks penerbangan, pramugari memiliki tanggung jawab yang besar untuk memastikan keselamatan dan kenyamanan penumpang, dan tindakan yang mengancam keselamatan mereka adalah sebuah kesalahan yang serius. Kekerasan, baik fisik maupun verbal, tidak dapat dibenarkan dalam situasi apapun. Perilaku agresif yang ditunjukkan oleh anggota DPRD ini bukan hanya mencerminkan sikap pribadinya, tetapi juga dapat memberikan dampak negatif terhadap citra lembaga pemerintahan yang diwakilinya. Sebagai wakil rakyat, seharusnya mereka menjadi teladan bagi masyarakat dan mengedepankan sikap saling menghormati, termasuk terhadap para pekerja di sektor layanan publik. Tindakan tegas yang diambil pihak maskapai dengan menurunkan anggota DPRD tersebut dari pesawat merupakan langkah yang patut diapresiasi. Ini menunjukkan bahwa institusi penerbangan memiliki komitmen untuk melindungi stafnya dan menjaga keselamatan penumpang. Sangat penting bagi perusahaan dan institusi untuk menegakkan aturan dan sanksi yang keras terhadap perilaku kekerasan, agar memberikan efek jera dan mendorong kultur saling menghormati dalam berbagai interaksi. Di sisi lain, kejadian ini juga membuka diskusi mengenai pentingnya edukasi dan pelatihan bagi semua pihak terkait, terutama bagi mereka yang memiliki wewenang publik. Penting untuk mengedukasi para pejabat dan anggota legislatif mengenai etika berkomunikasi dan perilaku yang baik, baik dalam konteks pekerjaan maupun di luar. Masyarakat juga perlu didorong untuk tidak ragu melaporkan tindakan diskriminatif atau kekerasan yang mereka saksikan, sehingga bisa menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat. Akhir kata, insiden ini seharusnya menjadi pengingat bagi semua pihak bahwa kekerasan tidak memiliki tempat dalam interaksi sosial. Kita semua harus berkomitmen untuk menciptakan suasana saling menghormati, dan hal ini dimulai dari masing-masing individu. Perilaku yang baik dan saling menghargai sangat penting dalam membangun masyarakat yang lebih baik dan harmonis. Dengan demikian, diharapkan kasus serupa tidak akan terulang kembali di masa depan.