Salat Jumat di Masjid Al Hijrah Kota Baru, Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Jadi Khatib

25 April, 2025
3


Loading...
Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia Dr H Mahathir Muhammad SE MM jadi khatib salat Jumat di Masjid Al Hijrah, Jumat (25/4/2025).
Berita tentang seorang Wakil Rektor Universitas Teknokrat Indonesia yang menjadi khatib pada Salat Jumat di Masjid Al Hijrah Kota Baru mencerminkan peran penting pendidikan tinggi dalam memperkuat nilai-nilai spiritual di masyarakat. Dalam konteks ini, pengambilan peran oleh tokoh akademis sebagai khatib menunjukkan integrasi antara ilmu pengetahuan dan spiritualitas. Hal ini bisa memperkuat pesan bahwa pendidikan tidak hanya berkaitan dengan aspek intelektual, tetapi juga mencakup kontribusi terhadap pengembangan moral dan spiritual individu dan masyarakat. Posisi seorang Wakil Rektor sebagai khatib juga dapat memberikan dampak positif, terutama dalam menjangkau generasi muda. Dengan adanya figur seorang akademisi yang menjelaskan isu-isu keagamaan dari perspektif yang lebih modern dan terdidik, diharapkan bisa menarik perhatian para mahasiswa dan masyarakat luas. Pesan-pesan yang disampaikan dalam khotbah Jumat dapat menjadi jembatan bagi pendekatan yang lebih relevan dan dibutuhkan di era modern ini, di mana tantangan moral dan sosial semakin kompleks. Selanjutnya, kegiatan ini juga dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan sinergi antara institusi pendidikan dan komunitas lokal. Dengan menjalin hubungan yang lebih erat, universitas dapat berkontribusi dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Misalnya, melalui program-program pengabdian masyarakat yang mengangkat tema spiritualitas atau nilai-nilai agama yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Dari segi pendidikan karakter, kehadiran seorang akademisi sebagai khatib pada Salat Jumat juga terbukti bisa menginspirasi para mahasiswa untuk aktif dalam kegiatan keagamaan. Hal ini sangat penting dalam membangun karakter yang tidak hanya cerdas secara intelektual tetapi juga memiliki kepedulian dan kepekaan sosial. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan dapat menjadi individu yang berdaya dalam menghadapi tantangan zaman, serta tetap berpegang pada nilai-nilai keagamaan. Namun, perlu diingat bahwa menjalankan peran ganda sebagai akademisi dan khatib juga membawa tantangan tersendiri. Diperlukan sikap bijaksana dalam menyampaikan pesan-pesan keagamaan agar tetap relevan dan tidak ditafsirkan secara sempit. Khatib perlu memastikan bahwa khotbah yang disampaikan tidak hanya memuat nilai-nilai agama, tetapi juga dapat menjawab kebutuhan masyarakat modern. Secara keseluruhan, kegiatan seperti ini seharusnya didorong dan diapresiasi. Hal ini menunjukkan bahwa pendidikan tinggi dapat berkontribusi dalam mengembangkan masyarakat yang lebih baik dengan mengedepankan nilai-nilai moral dan spiritual. Dengan menciptakan platform bagi para akademisi untuk berbagi wawasan dan inspirasi, kita bisa berharap bahwa pendidikan akan semakin sejalan dengan pembentukan karakter yang utuh bagi generasi mendatang.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment