Loading...
Warga Desa Tiwingan Lama, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, mengeluhkan sulitnya mendapatkan sinyal telepon seluler di daerah
Berita mengenai kesulitan komunikasi dengan keluarga yang dialami oleh warga Tiwingan Lama, Banjar, menyentuh salah satu permasalahan krusial di era digital saat ini, yaitu akses terhadap jaringan telekomunikasi. Di tengah kemajuan teknologi, masih banyak daerah yang kesulitan mendapatkan sinyal seluler yang memadai. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat yang bergantung pada komunikasi digital, terutama saat situasi darurat atau ketika ingin menjalin hubungan dengan sanak saudara yang berada jauh di luar daerah.
Kesulitan untuk mendapatkan sinyal seluler di Tiwingan Lama bukan hanya berdampak pada komunikasi pribadi, tetapi juga dapat memengaruhi aspek lain, seperti pendidikan dan ekonomi. Saat ini, banyak kegiatan pendidikan, seperti pembelajaran jarak jauh, membutuhkan akses internet yang stabil. Jika warga tidak memiliki akses tersebut, maka anak-anak mereka bisa kehilangan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Di sisi ekonomi, pelaku usaha yang tidak memiliki konektivitas yang baik akan kesulitan untuk memasarkan produk mereka atau melakukan transaksi secara online, yang semakin menjadi kebutuhan di era digital.
Sinyal telekomunikasi yang lemah di daerah tertentu seringkali menjadi cerminan ketidakmerataan pembangunan infrastruktur. Ini menunjukkan bahwa masih ada kesenjangan antara wilayah perkotaan dan pedesaan dalam hal akses teknologi. Pemerintah dan pihak penyedia layanan telekomunikasi perlu lebih aktif dalam memperhatikan dan mencari solusi untuk mengatasi masalah ini. Mungkin bisa dilakukan pendataan untuk mengetahui daerah mana saja yang paling mendesak untuk mendapatkan akses sinyal yang lebih baik.
Strategi yang bisa diambil antara lain adalah pembangunan tower telekomunikasi di lokasi-lokasi yang memang sangat membutuhkan. Selain itu, pemerintah juga bisa mendorong kerjasama dengan operator seluler untuk menawarkan solusi inovatif, seperti penggunaan teknologi baru yang dapat menjangkau daerah yang sulit dijangkau. Keberanian investasi di sektor ini penting agar masyarakat tidak terpinggirkan di era digital yang semakin maju.
Selain itu, warga pun bisa diajak untuk berperan aktif dalam menyampaikan keluhan dan kebutuhan mereka kepada pihak terkait. Edukasi mengenai pentingnya konektivitas dan dukungan untuk upaya peningkatan infrastruktur harus digalakkan, sehingga mereka bisa memiliki suara dalam menentukan kebutuhan kawasan mereka. Melalui kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, diharapkan masalah sulitnya akses sinyal seluler dapat teratasi, sehingga semua lapisan masyarakat, termasuk di daerah terpencil, bisa mendapatkan manfaat yang sama dari kemajuan teknologi.
Dengan demikian, berita ini bukan hanya sekadar informasi tentang kesulitan, tetapi juga menjadi momentum bagi semua pihak untuk bergerak dan mencari solusi. Kesulitan akses sinyal di Tiwingan Lama bisa menjadi pengingat akan tanggung jawab bersama untuk memastikan setiap orang, di manapun mereka berada, dapat terhubung dan memiliki akses yang setara terhadap teknologi komunikasi.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love

Care
Haha

Wow

Sad

Angry

Comment