Tanggapi Dedi Mulyadi, Mendikdasmen Bolehkan Wisuda Selama Tak Beratkan Ortu

29 April, 2025
7


Loading...
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi melarang wisuda sekolah, Mendikdasmen Abdul Mu'ti memperbolehkan, 'Yang penting wisuda itu jangan berlebih-lebihan'
Berita mengenai pernyataan Mendikdasmen yang memperbolehkan wisuda selama tidak memberatkan orang tua, seperti yang disampaikan oleh Dedi Mulyadi, memiliki banyak dimensi yang perlu dipertimbangkan. Dalam konteks pendidikan, wisuda adalah sebuah momen penting yang menandai pencapaian akademis siswa. Namun, aspek ekonomi juga harus diperhatikan, terutama di tengah kondisi perekonomian yang belum sepenuhnya pulih pasca-pandemi. Di satu sisi, pernyataan ini mencerminkan kesadaran pemerintah tentang keadaan ekonomi orang tua murid. Setelah pandemi COVID-19, banyak keluarga yang mengalami kesulitan finansial. Oleh karena itu, kebijakan yang meringankan beban biaya bagi orang tua sangatlah relevan. Dengan memperbolehkan wisuda yang lebih sederhana dan tidak mengeluarkan biaya tinggi, pemerintah menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan sosial. Namun, di sisi lain, ada pandangan yang mungkin merasa bahwa merayakan wisuda merupakan bagian penting dari pengalaman pendidikan. Momen tersebut bukan hanya tentang formalitas akademis, tetapi juga tentang merayakan pencapaian dan usaha yang telah dilakukan selama bertahun-tahun. Oleh karena itu, beberapa orang mungkin berpendapat bahwa meskipun tidak membebani orang tua, wisuda tetap perlu dilakukan dengan cara yang tetap mengedepankan nilai-nilai pendidikan dan penghargaan terhadap pencapaian siswa. Keputusan untuk memperbolehkan wisuda tanpa membebani orang tua juga menciptakan pertanyaan tentang bagaimana kualitas dan makna dari acara wisuda itu sendiri. Apakah dengan mengurangi kemewahan acara akan mengurangi nilai-nilai yang terkandung dalam perayaan ini? Penting untuk menemukan keseimbangan antara efisiensi biaya dan tetap menjaga kehormatan momen wisuda. Selanjutnya, intervensi dari pemerintah dalam hal ini juga menunjukkan betapa pentingnya dialog antara pihak sekolah, orang tua, dan pemerintah dalam merumuskan solusi yang terbaik. Dengan adanya kebijakan yang responsif terhadap keadaan ekonomi, diharapkan akan terbentuk sebuah ekosistem pendidikan yang lebih inklusif dan adil. Dalam jangka panjang, kebijakan semacam ini dapat menjadi langkah positif untuk membangun kesadaran akan pentingnya akses pendidikan yang tidak hanya terfokus pada aspek akademis, tetapi juga memperhatikan kondisi sosial ekonomi siswa. Masyarakat diharapkan untuk mengambil sikap proaktif dalam mendukung perubahan yang lebih baik di dunia pendidikan. Secara keseluruhan, pernyataan Mendikdasmen ini dapat menjadi awal dari diskusi lebih luas mengenai bagaimana pendidikan bisa lebih responsif terhadap berbagai tantangan yang dihadapi oleh keluarga di Indonesia. Diharapkan ke depannya, setiap siswa merasa dihargai dalam proses pendidikan mereka, tanpa merasa dibebani oleh biaya yang tidak perlu.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Tags

Comment