Gadis berusia 15 tahun asal Mataram, NTB, yang diperkosa ayah kandungnya berinisial R (39) sempat diancam dipukul jika melaporkan ke ibunya. Saya sangat terguncang dan merasa sangat prihatin setelah membaca berita tentang gadis yang diperkosa oleh ayah kandungnya di Mataram. Kejadian ini sungguh sangat tragis dan tidak bisa diterima oleh akal sehat. Ayah seharusnya menjadi pelindung dan pengayom bagi anak-anaknya, namun dalam kasus ini, ia justru menjadi pelaku kejahatan yang menjijikan. Tidak hanya perbuatan keji yang dilakukan oleh ayah terhadap anak perempuannya, namun ancamannya terhadap korban agar tidak melaporkan kejadian ini kepada ibunya juga merupakan tindakan yang sangat biadab dan tidak berperikemanusiaan. Korban seharusnya merasa aman dan dilindungi di dalam keluarganya, namun justru ia mendapat ancaman saat ingin melaporkan kejahatan yang menimpanya. Kita sebagai masyarakat harus bersatu dan menolak segala bentuk kekerasan, terutama kekerasan dalam lingkup keluarga. Keadilan harus segera ditegakkan untuk korban dan pelaku harus mendapatkan hukuman yang setimpal dengan perbuatannya. Selain itu, penting bagi kita untuk terus memberikan perlindungan dan dukungan kepada korban agar ia dapat pulih dari trauma yang dialaminya. Kasus seperti ini juga menjadi pelajaran bahwa pentingnya sosialisasi tentang pentingnya perlindungan anak dan upaya pencegahan kekerasan dalam keluarga. Pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang hak-hak anak serta cara-cara melindungi diri dari pelecehan dan kekerasan harus terus ditingkatkan agar kasus semacam ini tidak terulang di masa depan. Kita semua harus bersikap tegas dan tidak membiarkan kejahatan semacam ini terjadi di lingkungan sekitar kita. Mari kita bersatu sebagai masyarakat untuk mendukung korban kekerasan, menegakkan keadilan, dan mencegah terjadinya kekerasan dalam keluarga. Semoga kejadian seperti ini tidak terulang lagi di masa yang akan datang, dan korban dapat segera mendapatkan perlindungan serta keadilan yang pantas baginya.