Kejati Nusa Tenggara Barat (NTB) mengamankan seorang pegawai Kejaksaan Agung (Kejagung) berinisial DW di wilayah Tanjung, Kabupaten Lombok Utara. Saya merasa sangat prihatin dengan berita ini. Seorang pegawai Kejaksaan yang seharusnya menjadi penegak hukum justru terlibat dalam tindakan kriminal seperti memeras. Hal ini menunjukkan bahwa masih saja ada oknum di dalam institusi penegak hukum yang terlibat dalam praktik korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Tindakan memeras adalah perbuatan yang sangat tidak etis dan merugikan masyarakat. Seorang pegawai Kejaksaan seharusnya menjadi contoh dan teladan bagi masyarakat dalam menjunjung tinggi integritas dan keadilan. Namun, jika seorang pegawai Kejaksaan sendiri terlibat dalam tindakan kriminal, maka hal ini sangat memprihatinkan dan mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap lembaga penegak hukum. Saya berharap bahwa kasus ini akan ditangani secara tegas dan adil oleh pihak yang berwenang. Tidak boleh ada toleransi terhadap pelaku tindak pidana, terlebih lagi jika pelakunya adalah seorang pegawai negri yang seharusnya bertanggung jawab dalam menegakkan hukum. Penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu, tanpa terkecuali, untuk memastikan keadilan bagi semua pihak. Pemerintah harus lebih serius dalam memberantas korupsi dan tindakan kriminal di dalam institusi penegak hukum. Tindakan preventif seperti perbaikan sistem pengawasan dan pengawasan internal di dalam institusi harus diperketat untuk mencegah terjadinya tindakan korupsi di masa depan. Selain itu, penegakan hukum terhadap pelaku korupsi harus dilakukan secara konsisten dan tegas untuk memberikan efek jera bagi para pelaku tindak pidana. Semua pihak harus bekerja sama dalam memberantas korupsi dan tindakan kriminal di dalam institusi penegak hukum. Masyarakat sebagai pemegang kekuasaan tertinggi dalam negara harus ikut serta dalam mengawasi dan melaporkan setiap tindakan yang mencurigakan atau melanggar hukum. Keterbukaan dan transparansi dalam penegakan hukum juga sangat penting untuk menjaga kepercayaan masyarakat terhadap aparat penegak hukum. Kasus seperti ini harus menjadi pelajaran berharga bagi kita semua tentang pentingnya menjaga integritas dan moralitas dalam setiap tindakan kita, terutama bagi mereka yang bertugas sebagai penegak hukum. Tindakan kriminal tidak akan pernah dibenarkan, terlebih lagi jika dilakukan oleh seorang pegawai negri yang seharusnya menjadi pelindung dan penegak hukum bagi masyarakat. Semoga kasus ini dapat menjadi momentum bagi kita semua untuk lebih peduli dan proaktif dalam memberantas korupsi dan tindakan kriminal di lingkungan sekitar kita.