Pimpinan ponpes di Lombok Barat diduga mencabuli dan memperkosa lima santriwati. Para korban dicabuli oleh pimpinan ponpes berinisial MA. Saya merasa sangat mengecam dan sangat prihatin dengan kejadian yang dilaporkan dalam berita tersebut. Sebagai pemimpin pondok pesantren, seharusnya seorang ustaz atau kyai memberikan contoh yang baik kepada para santrinya, bukan malah melakukan tindakan kejahatan yang sangat keji seperti itu. Tindakan pelecehan seksual dan pemerkosaan terhadap santriwati adalah perbuatan yang sangat melanggar hak asasi dan martabat manusia. Seharusnya pondok pesantren menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi para santri, bukan menjadi tempat di mana mereka disalahgunakan dan dianiaya secara seksual. Saya berharap pihak berwajib segera melakukan tindakan tegas terhadap pelaku dan memastikan bahwa keadilan ditegakkan dalam kasus ini. Tindakan seperti ini harus mendapatkan hukuman yang setimpal agar menjadi pembelajaran bagi orang lain agar tidak melakukan hal yang sama di masa depan. Selain itu, para pimpinan pondok pesantren juga harus melakukan langkah-langkah pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang di masa yang akan datang. Mereka harus melakukan screening yang ketat terhadap calon pengajar dan pengasuh di pondok pesantren serta memberikan pendidikan tentang norma-norma perilaku yang benar dan etika serta menjaga moralitas kepada seluruh penghuni pondok pesantren. Saya juga berharap, para korban dapat mendapatkan perlindungan dan dukungan yang cukup dari pihak yang berwenang serta mendapatkan pemulihan fisik, mental, dan emosional yang baik setelah mengalami peristiwa tragis tersebut. Dukungan dari masyarakat dan komunitas juga sangat penting dalam membantu para korban untuk pulih dan mendapatkan keadilan.