Menhub akan mengubah aturan soal seragam dan kurikulum setelah seorang taruna tingkat I Putu Satria tewas dianiaya seniornya. Saya merasa sangat prihatin dan sedih mendengar berita ini. Kebijakan baru yang dikeluarkan oleh Menhub seharusnya menjadi langkah positif untuk meningkatkan mutu pendidikan di STIP, namun justru berakhir tragis dengan tewasnya seorang taruna tingkat I. Kebijakan yang seharusnya memberikan dampak positif bagi masa depan para taruna malah berujung pada kecelakaan yang tidak seharusnya terjadi. Senioritas seharusnya tidak menjadi alasan untuk mengekang inovasi dan perkembangan. Setiap orang, termasuk taruna tingkat I, seharusnya memiliki kesempatan yang sama untuk mencapai kesuksesan tanpa harus dirugikan oleh sikap senioritas yang membatasi perkembangan dan kreativitas mereka. Pendidikan seharusnya menjadi wadah yang aman dan mendukung bagi para taruna untuk berkembang dan mencapai potensi terbaik mereka. Kecelakaan yang menimpa taruna tingkat I seharusnya menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak terkait, mulai dari pihak STIP, Menhub, hingga para senioritas dan taruna lainnya. Perlu ada evaluasi menyeluruh terhadap kebijakan baru yang diterapkan dan langkah-langkah perlindungan yang lebih baik untuk para taruna. Perlunya kesadaran bersama bahwa senioritas bukanlah alasan untuk melakukan tindakan yang membahayakan orang lain. Sebagai masyarakat, kita juga harus lebih peduli dan memperhatikan kondisi para taruna serta mendukung upaya pencegahan terjadinya kasus serupa di masa depan. Semua pihak, baik pemerintah, lembaga pendidikan, maupun masyarakat, berkewajiban untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan para taruna. Semoga kejadian ini menjadi momentum untuk melakukan perubahan positif dalam sistem pendidikan dan pembinaan di STIP agar kejadian serupa tidak terulang kembali.