Korban penipuan katering buka puasa Masjid Sheikh Zayed Kota Solo membuka donasi karena rumahnya terancam disita bank. Korban rugi Rp 960 juta. Saya merasa sangat prihatin dan miris membaca berita ini. Melihat bagaimana korban penipuan yang notabene sudah merasa tertipu harus menghadapi ancaman akan kehilangan tempat tinggalnya karena rumahnya terancam disita bank. Belum lagi kondisi ekonomi yang sudah sulit akibat pandemi Covid-19 membuat situasi korban semakin sulit. Hal ini mengingatkan kita bahwa tindakan penipuan tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga berdampak langsung pada kehidupan sehari-hari korban. Namun, saya merasa terharu melihat bagaimana korban penipuan ini tetap berusaha untuk membantu sesama dengan membuka acara buka puasa di Masjid Sheikh Zayed Solo dengan harapan dapat mengumpulkan donasi untuk membantu sesama yang membutuhkan. Tindakan tersebut menunjukkan bahwa meskipun dalam kondisi sulit, jiwa sosial dan kepedulian korban penipuan ini tetap terjaga. Saya berharap bahwa aksi korban penipuan ini dapat menginspirasi orang lain untuk tetap berbuat kebaikan meskipun dalam situasi sulit. Semoga donasi yang terkumpul dapat memberikan bantuan yang signifikan bagi mereka yang membutuhkan. Selain itu, saya juga berharap agar pihak berwenang dapat memberikan perlindungan dan bantuan kepada korban penipuan ini agar mereka dapat segera mendapatkan keadilan dan mendapatkan solusi untuk mengatasi masalah rumah yang terancam disita oleh bank. Di masa yang sulit ini, solidaritas dan empati dari sesama sangatlah penting. Kita perlu saling mendukung dan membantu satu sama lain agar dapat melalui masa-masa sulit ini bersama-sama. Semoga kejadian ini juga dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap tindakan penipuan dan mengajarkan kita untuk selalu berbuat kebaikan meskipun dalam situasi yang sulit. Semoga kebaikan yang dilakukan korban penipuan ini mendapatkan balasan yang setimpal dan keadaannya segera membaik.