Edy Rahmayadi, Dulu Melawan PDI-P, Kini Puji dan Minta Restu Jadi Calon Gubernur Sumut

10 May, 2024
27


Loading...
Pilkada Sumut 2018, Edy Rahmayadi perpasangan dengan Musa Rajekshah (Ijeck), melawan kader yang diusung PDI-P, yaitu Djarot Saiful-Sihar Sitorus.
Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa perubahan sikap Edy Rahmayadi yang dulunya melawan PDI-P namun kini meminta restu dari partai tersebut untuk maju sebagai calon gubernur Sumatera Utara menunjukkan bahwa politik seringkali diwarnai dengan pragmatisme dan perubahan. Hal ini bukanlah hal yang aneh di dunia politik, di mana seorang politisi bisa saja berubah sikap tergantung pada situasi dan kondisi politik yang ada. Sikap Edy Rahmayadi yang kini meminta restu dari PDI-P juga menunjukkan bahwa ia mengakui pentingnya dukungan partai politik dalam pemilihanumum, terutama di daerah yang memiliki sistem politik yang kuat seperti Sumatera Utara. Memperoleh restu dari partai politik besar seperti PDI-P bisa memberikan keuntungan dalam mendapatkan dukungan massa dan sumber daya politik lainnya yang bisa mendukung dalam kampanye dan pencapaian tujuan politiknya. Namun, perubahan sikap Edy Rahmayadi juga bisa menimbulkan pertanyaan mengenai konsistensi dan integritas politiknya. Bagaimana masyarakat bisa percaya pada seorang politisi yang selalu berubah-ubah sikapnya tergantung pada kepentingan politiknya? Apakah keputusannya untuk meminta restu dari PDI-P ini murni berdasarkan pada kepentingan politik semata atau ada alasan-alasan lain yang lebih mendalam? Selain itu, perubahan sikap Edy Rahmayadi ini juga mencerminkan dinamika politik di Sumatera Utara yang tentunya sangat kompleks. Dalam perpolitikan lokal, seringkali terjadi aliansi dan pergeseran dukungan antar partai politik yang bertujuan untuk memenangkan pemilihan. Hal ini merupakan bagian dari dinamika politik yang wajar namun juga bisa menimbulkan polemik dan pertentangan di masyarakat. Secara keseluruhan, perubahan sikap Edy Rahmayadi yang dulunya melawan PDI-P namun kini meminta restu dari partai tersebut adalah fenomena yang sering terjadi dalam dunia politik. Akan tetapi, sebagai masyarakat kita juga perlu bijaksana dalam menilai dan memilih pemimpin yang konsisten dan memiliki integritas dalam menjalankan tugasnya sebagai wakil rakyat.

Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like emoji
Like
Love emoji
Love
Care emoji
Care
Haha emoji
Haha
Wow emoji
Wow
Sad emoji
Sad
Angry emoji
Angry

Comment