PDIP merespons pernyataan Prabowo Subianto yang menyebut ada pihak yang mengeklaim Presiden Soekarno atau Bung Karno milik satu partai. Begini katanya. Tanggapan saya terhadap berita ini adalah bahwa dalam konteks politik yang sudah semakin memanas, sangat normal bagi para politisi untuk saling menyindir demi memperkuat posisi mereka dan memenangkan simpati dari publik. Namun, saya berpendapat bahwa sindiran yang dilontarkan oleh Prabowo terhadap PDIP terkait klaim bahwa Bung Karno hanya milik satu partai tidaklah relevan, karena Bung Karno adalah tokoh nasional yang dimiliki oleh seluruh rakyat Indonesia, bukan hanya oleh satu partai politik saja. Selain itu, sejarah bangsa Indonesia menunjukkan bahwa Bung Karno adalah 'Bapak Bangsa' yang memainkan peranan penting dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Oleh karena itu, semua partai politik seharusnya menghormati dan menghargai warisan pemikiran dan perjuangan beliau, tanpa harus mengklaim kepemilikan eksklusif atasnya. Hal ini seharusnya dijadikan titik pijak untuk bersatu dan bekerja bersama dalam memajukan bangsa dan negara. Saya berharap bahwa para politisi dapat lebih fokus pada pembahasan isu-isu yang lebih substansial dan penting bagi rakyat, daripada terjebak dalam permainan retorika dan sindiran yang tidak akan memberikan manfaat bagi negara. Kita membutuhkan pemimpin yang mampu bekerja sama lintas partai untuk menciptakan kebijakan yang berpihak pada kepentingan rakyat, bukan untuk saling menjelek-jelekan dan mencari-cari kesalahan satu sama lain. Dalam konteks ini, saya berharap bahwa PDIP dan Prabowo serta partai politik lainnya dapat menjaga kontrol diri dan berlomba-lomba untuk memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara. Kita sebagai rakyat Indonesia juga seharusnya menjadi lebih kritis dalam menilai dan memilih pemimpin yang benar-benar peduli dengan kepentingan rakyat dan mampu bekerja untuk kemajuan bersama, tanpa terjebak dalam politik saling sindir dan mencari keuntungan pribadi.