Saluran irigasi di Jalan Lewipanjang, Kota Bandung, ramai dikunjungi warga untuk memancing ikan. Hal ini bahkan sempat viral di media sosial (medsos). Saya merasa prihatin dengan berita tersebut karena menunjukkan bahwa ada kurangnya kesadaran dari masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Saluran irigasi seharusnya digunakan untuk fungsi utamanya yaitu untuk mengalirkan air bagi pertanian, bukan digunakan sebagai tempat untuk hobi mancing. Penggunaan saluran irigasi untuk hal yang tidak semestinya dapat mengganggu kinerja saluran tersebut dan berpotensi menimbulkan masalah, seperti banjir atau genangan air. Selain itu, kegiatan mancing di saluran irigasi juga dapat merusak ekosistem di dalamnya. Banyak jenis organisme hidup di saluran irigasi yang merupakan bagian dari ekosistem alami, seperti ikan kecil, serangga, dan tumbuhan air. Kegiatan mancing yang tidak terkontrol dapat membahayakan kelestarian populasi organisme tersebut dan mengganggu keseimbangan ekosistem di saluran irigasi. Selain itu, kegiatan mancing di saluran irigasi juga dapat menyebabkan pencemaran air karena limbah dari kegiatan mancing seperti umpan yang tidak terpakai, tali pancing yang putus, atau sampah plastik dapat masuk ke dalam saluran irigasi dan mencemari air yang mengalir di dalamnya. Pencemaran air dapat berdampak buruk bagi lingkungan sekitar dan juga bagi kesehatan manusia yang menggunakan air tersebut. Diperlukan kesadaran dan edukasi bagi masyarakat untuk tidak menggunakan saluran irigasi sebagai tempat untuk hobi mancing. Pemerintah juga perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap penggunaan saluran irigasi secara tidak sesuai dengan fungsinya. Selain itu, perlu adanya sosialisasi mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan menghormati fungsi dari infrastruktur yang telah dibangun untuk kepentingan bersama, sehingga kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang.