Kasus pemerkosaan terhadap perempuan bisu berinisial AW terkuak lantaran korban selalu menangis. AW diperkosa oleh empat pria hingga hamil enam bulan. Berita tentang seorang perempuan bisu yang diperkosa oleh empat pria hingga hamil enam bulan adalah sangat menyedihkan dan mengguncang. Kejadian ini merupakan bentuk kekerasan seksual yang sangat keji dan tidak dapat ditoleransi. Perempuan tersebut tidak hanya harus menghadapi trauma fisik akibat kekerasan yang dialaminya, tapi juga harus menghadapi trauma psikologis yang begitu berat. Ketidakadilan yang terjadi terhadap perempuan tersebut harus segera mendapat penanganan hukum dan keadilan yang layak. Tidak ada alasan apapun yang dapat membenarkan tindakan keji yang dilakukan oleh keempat pria tersebut. Mereka harus mendapat hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang telah mereka lakukan. Selain itu, kasus ini juga menunjukkan betapa pentingnya perlindungan dan keamanan bagi perempuan, terlebih bagi mereka yang rentan seperti perempuan dengan disabilitas seperti perempuan bisu ini. Diperlukan upaya nyata dari pemerintah dan seluruh pihak terkait untuk memberikan perlindungan dan keamanan bagi perempuan, serta pencegahan terhadap kekerasan seksual. Kejadian ini seharusnya juga menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menghormati dan melindungi perempuan dari segala bentuk kekerasan dan pelecehan. Kita semua harus bersatu untuk memberikan dukungan dan keadilan bagi korban kekerasan seksual, serta memastikan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang. Terakhir, perlu ditekankan bahwa korban kekerasan seksual, termasuk perempuan bisu dalam berita ini, harus mendapat perlakuan dan dukungan yang empati dan adil dari masyarakat, aparat hukum, serta layanan kesehatan. Mereka tidak boleh dirundung oleh stigma dan diskriminasi, melainkan harus diberikan ruang untuk proses penyembuhan dan pemulihan dari trauma yang mereka alami. Semoga keadilan dapat segera ditegakkan dan korban dapat mendapatkan perlindungan serta dukungan yang mereka butuhkan.