Polri mengatur skema antisipasi jika terdapat unjuk rasa dan gangguan keamanan selama World Water Forum (WWF) atau Forum Air Dunia ke-10 di Bali. Saya menganggap berita ini menunjukkan upaya positif dari pihak kepolisian dalam mengatur skema antisipasi untuk menghadapi unjuk rasa saat World Water Forum. Langkah antisipasi ini sangat penting untuk menjaga ketertiban dan keamanan selama acara berlangsung. Dengan adanya skema antisipasi yang terorganisir, diharapkan dapat mencegah terjadinya konflik dan kerusuhan yang dapat mengganggu jalannya acara. Tentu saja, kebebasan berekspresi dan berunjuk rasa adalah hak asasi setiap individu. Namun, dalam konteks acara besar seperti World Water Forum, perlu adanya koordinasi dan pengaturan agar unjuk rasa dapat dilakukan secara damai dan tertib tanpa mengganggu kegiatan yang sedang berlangsung. Polisi yang memiliki peran penting sebagai penegak hukum harus mampu menjaga keseimbangan antara hak asasi individu dan kepentingan umum. Selain itu, upaya polisi dalam mengantisipasi unjuk rasa juga menunjukkan keseriusan mereka dalam menjaga keamanan dan ketertiban di tengah situasi yang mungkin rawan terjadi kerusuhan. Diharapkan polisi dapat bertindak secara proporsional dan profesional dalam menghadapi situasi yang mungkin memanas, serta tidak menggunakan kekerasan yang berlebihan dalam menangani unjuk rasa. Meskipun antisipasi unjuk rasa saat World Water Forum merupakan langkah yang positif, tentu saja tetap diperlukan kerjasama dan koordinasi antara pihak kepolisian, penyelenggara acara, dan peserta acara untuk menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif. Semoga dengan adanya skema antisipasi tersebut, acara World Water Forum dapat berjalan lancar tanpa adanya gangguan dari unjuk rasa yang tidak tertib.