Polda Nusa Tenggara Timur mengungkap para imigran gelap asal China membayar Rp 5 juta kepada para penyelundup. Upah ditambah Rp 50 juta jika sampai Australia. Tanggapan saya terhadap berita ini tentu saja sangat prihatin. Tindakan para imigran gelap asal China yang harus membayar sejumlah uang yang begitu besar hanya untuk bisa masuk ke Australia merupakan indikasi dari tingginya permintaan untuk tinggal di negara tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang melihat Australia sebagai negara yang menarik dan nyaman untuk dihuni, sehingga mereka rela melakukan hal-hal yang tidak terpuji untuk mencapai tujuan mereka. Selain itu, tindakan para imigran gelap ini juga menyebabkan berbagai masalah, seperti masalah keamanan dan ketertiban, serta ketidaksetaraan dalam akses terhadap berbagai fasilitas yang seharusnya bisa dinikmati semua warga negara secara adil. Hal ini bisa memicu ketegangan sosial di antara masyarakat Australia sendiri maupun antara masyarakat dengan para imigran gelap. Tindakan para imigran gelap asal China ini juga merupakan salah satu contoh dari permasalahan yang lebih luas terkait masuknya imigran ilegal ke suatu negara. Pemerintah Australia harus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum terhadap masuknya imigran gelap agar dapat mengurangi praktik ilegal ini. Selain itu, pemerintah juga perlu meningkatkan kerjasama dengan negara-negara terkait untuk mengatasi masalah imigran gelap ini secara bersama-sama. Diharapkan dengan adanya berita ini, masyarakat Australia dapat lebih waspada terhadap praktik ilegal imigran gelap dan pemerintah dapat mengambil langkah-langkah yang lebih tegas untuk mencegah masuknya imigran gelap ke negara mereka. Selain itu, penting juga bagi pemerintah Australia untuk merumuskan kebijakan yang dapat memberikan kesempatan bagi imigran yang masuk secara legal untuk berkontribusi secara positif bagi negara tersebut, tanpa harus melalui jalur ilegal dan merugikan.