Loading...
NA (28), tukang soto yang menghasut atau jadi kompor dalam kasus pembunuhan bos warung kelontong di Ciputat tersenyum dan acungkan jempol ke pelaku.
Tanggapan saya terhadap berita tersebut sangat terkejut dan prihatin. Bagaimana mungkin seorang tukang soto yang seharusnya menjadi sosok yang memberikan makanan dan kebaikan kepada orang lain malah melakukan tindakan kejahatan seberat itu. Tindakan pembunuhan yang dilakukan oleh pelaku ini sungguh tidak manusiawi dan sangat tidak pantas dilakukan oleh siapapun.
Saya merasa sangat miris melihat bahwa pelaku tersenyum usai melakukan kejahatan tersebut. Sikap tak berdosa yang sudah seharusnya dimiliki oleh setiap manusia tampaknya sudah hilang dalam diri pelaku. Tindakan kejam yang dilakukannya tanpa ada rasa penyesalan dan masih mampu tersenyum menunjukkan betapa dinginnya hati pelaku serta betapa berbahayanya ia bagi masyarakat sekitar.
Kejadian seperti ini seharusnya menjadi peringatan bagi kita semua akan pentingnya mengajarkan nilai-nilai moral dan etika yang baik kepada semua orang, tanpa terkecuali. Kita perlu mengajarkan agar setiap individu memiliki rasa empati, belas kasihan, dan menghargai kehidupan manusia. Selain itu, penting juga untuk memberikan pendidikan tentang cara mengatasi masalah dan konflik dengan cara yang bijak dan damai, bukan dengan kekerasan.
Tindakan kriminal harus ditindak tegas dan dilakukan proses hukum yang adil agar keadilan bisa ditegakkan. Pelaku harus mendapat hukuman yang setimpal dengan tindakan kejahatannya, dan juga perlu mendapatkan pendampingan psikologis agar bisa merenungkan kembali perbuatannya yang telah merugikan banyak pihak. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu menjaga keharmonisan dan keamanan dalam berinteraksi dengan sesama.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment