Boneng (38) akan kembali bekerja sebagai juru parkir (jukir) di Alfamidi Salihara meskipun nantinya ditertibkan petugas Dinas Perhubungan DKI Jakarta. Saya merasa prihatin melihat sikap jukir minimarket yang menolak untuk ditertibkan. Sebagai warga negara, kita seharusnya patuh terhadap aturan dan regulasi yang berlaku. Menolak untuk ditertibkan menunjukkan sikap yang tidak sejalan dengan semangat kepatuhan terhadap hukum. Sikap 'besok tinggal parkir lagi, bodo amat...' yang ditunjukkan oleh jukir minimarket ini sangat tidak bertanggung jawab. Mereka seharusnya menyadari bahwa tindakan mereka juga akan berdampak pada keamanan dan kenyamanan orang lain. Mengabaikan aturan parkir dapat menyebabkan kemacetan dan mengganggu lalu lintas di sekitar minimarket. Selain itu, sikap meremehkan aturan dan tindakan yang ditunjukkan oleh jukir minimarket ini juga dapat menyebabkan ketidaknyamanan bagi pelanggan minimarket yang ingin berbelanja. Ketika tempat parkir tidak tertib, pelanggan akan kesulitan untuk menemukan tempat parkir yang aman dan nyaman. Sebagai masyarakat yang baik, seharusnya kita saling mendukung untuk menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan sekitar. Jukir minimarket seharusnya juga menyadari bahwa mereka memiliki peran penting dalam menjaga ketertiban dan keamanan di sekitar minimarket tersebut. Para jukir minimarket seharusnya didorong untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya mentaati aturan dan bekerjasama dengan pihak yang berwenang untuk mencari solusi terbaik terkait masalah parkir di minimarket tersebut. Dengan demikian, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih tertib, aman, dan nyaman bagi semua pihak.