3 pemuda tipu dan peras pria hidung belang bermodus aplikasi kencan fiktif di Kalideres, Jakarta Barat. Korban rugi belasan juta. Saya sangat prihatin dengan kejadian yang ada dalam berita tersebut. Tindakan tipu-tipu yang dilakukan oleh ketiga pemuda tersebut tidak hanya merugikan secara material, namun juga merusak hubungan percaya antara sesama. Lebih ironis lagi, ketiga pemuda ini menggunakan aplikasi kencan fiktif untuk melakukan tindakan penipuan, yang seharusnya digunakan untuk bertemu dan berinteraksi dengan orang-orang secara jujur dan baik. Tindakan tersebut juga merupakan bentuk kejahatan yang sangat merugikan korban. Selain merugikan secara finansial, korban juga mungkin mengalami dampak psikologis yang cukup berat akibat kepercayaannya yang disalahgunakan. Mereka tidak hanya kehilangan uang, tetapi juga kehilangan kepercayaan terhadap orang lain dan mungkin mengalami trauma yang cukup dalam akibat kejadian tersebut. Saya juga berharap tindakan ini menjadi pelajaran bagi kita semua untuk lebih berhati-hati dalam menggunakan aplikasi kencan atau layanan online lainnya. Kita harus selalu waspada dan hati-hati terhadap orang-orang yang tidak dikenal, dan selalu melakukan verifikasi lebih lanjut sebelum memberikan informasi pribadi atau melakukan transaksi keuangan dengan orang yang belum kita kenal. Terakhir, saya juga berharap pihak berwajib dapat segera menangkap dan menghukum ketiga pelaku tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku. Tindakan kejahatan semacam ini tidak boleh dibiarkan dan harus ditindak tegas agar tidak terulang lagi di masa depan. Semoga kejadian seperti ini tidak akan terjadi lagi, dan kita semua dapat belajar dari kasus ini untuk lebih berhati-hati dan waspada dalam berinteraksi dengan orang-orang, terutama yang tidak kita kenal secara langsung.