Presiden Jokowi menunjuk Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie, menjadi staf khusus (stafsus). PSI sendiri saat ini dipimpin Kaesang Pangarep. Sebagai penasihat presiden yang baru, Grace Natalie diharapkan dapat membawa pengalaman dan keahliannya dalam pembuatan kebijakan publik. Sebagai politisi yang memiliki latar belakang di bidang hukum, Grace Natalie dianggap dapat memberikan perspektif yang baru dalam menyusun kebijakan yang berhubungan dengan hukum dan pemerintahan. Tunjukannya sebagai stafsus presiden juga menunjukkan bahwa Presiden Jokowi mungkin ingin membawa ide-ide segar dan perspektif baru ke dalam pemerintahannya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada. Grace Natalie sebagai anggota partai non-parlemen juga bisa memberikan suara alternatif dalam proses pengambilan keputusan di pemerintahan. Namun, keputusan ini juga dapat menimbulkan kritik dari pihak-pihak yang skeptis terhadap hasil kerja dari pembantu presiden yang diambil dari kalangan politisi. Mereka mungkin khawatir bahwa kepentingan politik akan lebih didahulukan daripada kepentingan publik dalam pengambilan keputusan. Selain itu, ada juga yang bisa saja meragukan kemampuan Grace Natalie dalam menjalankan peran barunya sebagai stafsus presiden. Sebelum menarik kesimpulan yang pasti, kita perlu memberikan kesempatan pada Grace Natalie untuk membuktikan kinerjanya dalam jabatan barunya tersebut. Semoga dengan adanya penambahan orang-orang seperti Grace Natalie dalam tim pemerintahan, akan membawa dampak positif bagi kemajuan negara dan kesejahteraan masyarakat.