Casis Bintara Polri, Satrio Mukti Rajajo, menjadi korban begal di kawasan Kebon Jeruk, Jakarta Barat ternyata mengidolai Aipda Ambarita. Saya merasa sangat prihatin dengan kejadian tersebut. Kasus begal pada calon siswa Bintara Polri menimbulkan kekhawatiran terhadap keamanan masyarakat, terutama bagi mereka yang memiliki keinginan untuk bergabung dengan institusi kepolisian. Tindakan kejahatan semacam ini harus ditindak tegas oleh pihak berwajib agar dapat memberikan rasa aman dan perlindungan bagi seluruh masyarakat. Kisah Satrio yang tetap ingin menjadi polisi meskipun mengalami kejadian tragis tersebut patut diapresiasi. Keinginannya untuk membela negara dan melindungi masyarakat harus menjadi inspirasi bagi kita semua. Semangat dan tekadnya dapat menjadi contoh bagi generasi muda untuk tidak mudah menyerah dalam menghadapi rintangan dan cobaan. Penangkapan lima pelaku begal merupakan langkah positif dalam penegakan hukum. Ini menunjukkan bahwa aparat kepolisian serius dalam menangani kasus kejahatan dan memberikan keadilan bagi korban. Saya berharap pelaku akan mendapatkan hukuman yang setimpal sesuai dengan perbuatan mereka agar dapat memberikan efek jera bagi pelaku kejahatan lainnya. Kejadian seperti ini seharusnya juga menjadi momentum bagi pemerintah dan instansi terkait untuk meningkatkan upaya pencegahan tindak kriminalitas di masyarakat. Peningkatan patroli serta peningkatan kesadaran dan keamanan di lingkungan sekitar menjadi hal yang sangat penting untuk mencegah terulangnya kasus-kasus serupa di masa depan. Selain itu, perlunya edukasi kepada masyarakat mengenai kesadaran akan keamanan diri juga sebaiknya ditingkatkan. Kami juga harus memberikan dukungan penuh kepada calon-calon polisi seperti Satrio yang masih tetap semangat meskipun menghadapi cobaan. Mereka adalah pahlawan masa depan yang akan melindungi dan menjaga keamanan negara kita. Semoga kejadian ini dapat menjadi pelajaran bagi kita semua untuk selalu waspada dan berusaha melakukan upaya pencegahan terhadap tindakan kriminalitas di sekitar kita.