WN Bangladesh, DPO perdagangan orang dari NTT ke Australia ditangkap di Surabaya, Jatim. Saya merasa sangat prihatin dan kecewa dengan berita tersebut. Perdagangan orang merupakan tindakan kejam yang merugikan korban secara fisik, emosional, dan psikologis. Ditambah lagi, korban yang berasal dari daerah terpencil di Nusa Tenggara Timur (NTT) harus menjalani perjalanan yang sangat jauh dan tidak pasti ke Australia, tanpa jaminan keamanan dan perlindungan yang memadai. Tindakan perdagangan manusia merupakan pelanggaran berat terhadap hak asasi manusia dan harus ditindak tegas. Hal ini juga mencerminkan betapa rentannya masyarakat pedesaan di Indonesia terhadap praktik perdagangan orang, karena kurangnya akses terhadap informasi dan perlindungan hukum yang memadai. Saya berharap pihak berwenang dapat mengusut tuntas kasus ini dan memastikan bahwa pelaku diberikan hukuman yang setimpal dengan kejahatan yang dilakukannya. Selain itu, juga penting untuk memberikan pendampingan dan perlindungan kepada korban agar mereka dapat pulih dari trauma yang mereka alami dan mencegah terjadinya praktik perdagangan orang di masa mendatang. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk melindungi sesama manusia, terutama yang rentan menjadi korban perdagangan orang. Mari bersatu dalam menghentikan praktik kejam ini dan memberikan perlindungan kepada mereka yang membutuhkan. Semoga kasus ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk lebih waspada dan proaktif dalam melawan perdagangan manusia.