Kelab malam Akasaka Bali di simpang enam Denpasar, dikabarkan segera buka setelah Dittipidnarkoba Bareskrim Polri mengungkap kasus narkoba di sana pada 2017. Saya merasa tentatif terhadap kabar rencana pembukaan kembali Kelab Malam Akasaka Bali. Kelab malam sering dikaitkan dengan gaya hidup yang kurang sehat dan perilaku negatif lainnya seperti konsumsi alkohol berlebihan, penyalahgunaan substansi, dan pelanggaran hukum lainnya. Apabila kelab malam ini benar-benar akan dibuka kembali, saya berharap manajemen akan memperhatikan aspek keamanan, keselamatan, dan kenyamanan pengunjungnya. Selain itu, penting bagi manajemen Kelab Malam Akasaka Bali untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat mengingat masih adanya pandemi COVID-19. Pembatasan kapasitas pengunjung, penggunaan masker, dan pembersihan berkala harus menjadi prioritas untuk meminimalkan risiko penyebaran virus. Jangan sampai pembukaan kembali kelab malam ini justru membawa dampak negatif dalam penyebaran virus tersebut. Tidak hanya itu, manajemen Kelab Malam Akasaka Bali juga harus memastikan bahwa stafnya telah dilatih dengan baik dalam menghadapi situasi yang mungkin terjadi, seperti konsumsi alkohol berlebihan atau konflik antar pengunjung. Keamanan dan kenyamanan pengunjung harus menjadi prioritas utama dalam menjalankan bisnis kelab malam. Terakhir, saya berharap pembukaan kembali Kelab Malam Akasaka Bali dapat memberikan manfaat positif bagi masyarakat sekitar, seperti pendapatan ekonomi lokal dan peningkatan pariwisata. Namun, perlu diingat bahwa menikmati hiburan di kelab malam harus dilakukan dengan bijak dan bertanggung jawab. Semua pihak terkait, termasuk pemerintah dan masyarakat, perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa kelab malam ini dapat beroperasi secara aman dan bertanggung jawab.