Anggota DPR berpendapat agar Kemendikbud-Ristek lebih dulu mendengarkan aspirasi perwakilan kampus mengenai biaya UKT. Saya rasa pernyataan Kemendikbud mengenai pendidikan tinggi yang terkesan menyalahkan pihak lain dan menyebut masalah UKT yang tinggi sebagai sifat tersier memang tidak memberikan jawaban yang memuaskan terhadap masalah yang dihadapi oleh banyak mahasiswa. Hal ini justru menunjukkan bahwa pemerintah belum mengakui kesulitan yang dialami oleh mahasiswa terkait biaya pendidikan yang semakin mahal. Pendidikan tinggi seharusnya dianggap sebagai investasi untuk memajukan bangsa ini, bukan sebagai beban yang hanya bisa ditanggung oleh mahasiswa saja. Jika biaya pendidikan tinggi terus saja meroket, itu akan menjadi hambatan bagi anak-anak muda kita untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Pemerintah seharusnya memberikan solusi yang lebih konkrit dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah biaya pendidikan tinggi yang semakin tinggi. Selain itu, menyebut masalah UKT yang mahal sebagai sifat tersier juga menunjukkan bahwa pemerintah tidak menganggap serius masalah tersebut. Masalah biaya pendidikan tinggi memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap akses masyarakat terhadap pendidikan yang berkualitas. Oleh karena itu, lebih baik jika pemerintah fokus pada upaya untuk menurunkan biaya pendidikan tinggi atau memberikan bantuan finansial kepada mahasiswa yang membutuhkannya. Pemerintah seharusnya melihat masalah biaya pendidikan tinggi sebagai masalah yang mendasar dan bukan sebagai sifat tersier. Dengan begitu, mereka dapat mencari solusi yang lebih baik dan berkelanjutan untuk mengatasi masalah ini. Jika tidak segera ditangani, masalah tersebut dapat menjadi hambatan dalam meningkatkan akses pendidikan tinggi bagi semua kalangan di Indonesia.