Loading...
Jelang pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Terpilih 20 Oktober 2024, Prabowo - Gibran Rakabuming dikabarkan tengah sibuk menyusun kabinet
Pertama-tama, hal ini menunjukkan perbedaan pendekatan politik antara Golkar dan PAN dalam hal penentuan jatah menteri di Kabinet Prabowo-Gibran. Golkar memilih untuk bersikap pragmatis dengan menyerahkan sepenuhnya kepada Prabowo untuk menentukan jatah menteri tanpa memberikan tekanan berlebihan. Sementara PAN justru menunjukkan keinginan yang besar untuk mendapatkan jatah menteri sehingga melakukan pembahasan yang lebih intensif dengan pihak Prabowo.
Tidak hanya itu, perbedaan ini juga mencerminkan strategi politik yang berbeda antara kedua partai tersebut. Golkar mungkin berpendapat bahwa lebih baik bersikap fleksibel dan tidak terlalu menuntut agar tidak menciptakan ketegangan dalam koalisi. Sementara PAN mungkin lebih agresif dalam mengejar ambisi politiknya dan ingin memastikan bahwa kepentingan partainya juga terpenuhi dalam pembagian jatah menteri.
Adapun alasan Demokrat untuk tidak khawatir terkait jatah menteri dalam Kabinet Prabowo-Gibran juga menarik untuk dicermati. Demokrat mungkin merasa yakin dengan posisi politiknya saat ini sehingga tidak terlalu memprioritaskan keikutsertaan dalam kabinet. Selain itu, Demokrat juga mungkin memiliki strategi politik yang berbeda dimana mereka lebih fokus untuk memperkuat posisinya di luar kabinet.
Secara keseluruhan, perbedaan sikap antara Golkar, PAN, dan Demokrat ini mencerminkan dinamika politik yang kompleks dalam koalisi pemerintahan. Ini juga menunjukkan bahwa setiap partai memiliki strategi politiknya sendiri dalam mengejar kepentingan politiknya. Dalam konteks ini, komunikasi dan negosiasi antarpartai dalam koalisi menjadi sangat penting untuk menjaga kestabilan dan keberlangsungan pemerintahan.
Setujukah? Bagaimana pendapat anda? Berikan comment or reaction dibawah
Like
Love
Care
Haha
Wow
Sad
Angry
Comment