Direktur Utama MRT Jakarta Tuhiyat menolak ajak Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) untuk membangun rute di IKN Nusantara di Kaltim. Tanggapan saya terhadap berita tersebut adalah bahwa keputusan Bos MRT untuk menolak ajakan untuk membangun rute di IKN Nusantara di Kaltim dan tetap fokus di Jakarta merupakan hal yang bisa dimengerti. Dengan masih banyaknya proyek pembangunan MRT di Jakarta yang belum selesai, maka keputusan untuk fokus di wilayah tersebut tentu menjadi prioritas yang lebih penting. Selain itu, Jakarta sebagai ibu kota negara memiliki tingkat kepadatan penduduk dan mobilitas yang sangat tinggi, sehingga pembangunan transportasi massal seperti MRT menjadi sangat diperlukan untuk mengatasi kemacetan dan meningkatkan efisiensi transportasi bagi masyarakat. Dengan tetap fokus di Jakarta, Bos MRT dapat memastikan bahwa proyek tersebut dapat selesai tepat waktu dan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Namun demikian, hal ini juga perlu dipertimbangkan dengan potensi pengembangan infrastruktur di wilayah lain, termasuk di Kaltim. Pembangunan rute MRT di wilayah tersebut juga dapat memberikan dampak positif bagi pemangku kepentingan di sana, seperti meningkatkan konektivitas antar kota dan wilayah serta mendukung pertumbuhan ekonomi di daerah tersebut. Dengan demikian, pada akhirnya keputusan mengenai pembangunan rute MRT haruslah diambil dengan pertimbangan yang matang, dengan menjaga keseimbangan antara kebutuhan pembangunan di Jakarta dan potensi pengembangan di wilayah lain. Diharapkan pihak terkait dapat bekerja sama untuk mencapai solusi terbaik yang dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat.