Update terbaru dari insiden banjir lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat ( Sumbar ), korban meninggal menjadi 67 orang dan 20 orang hilang. Berita mengenai bencana banjir lahar dingin di Sumatera Barat yang menyebabkan 67 orang meninggal dunia dan 20 orang masih hilang sungguh menyedihkan. Kejadian ini merupakan tragedi besar yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah dan masyarakat. Dampak bencana ini tentu sangat merugikan bagi korban yang kehilangan keluarga dan rumahnya, serta menimbulkan trauma yang mendalam bagi seluruh masyarakat yang terdampak. Hal ini mengingatkan kita akan pentingnya upaya pencegahan bencana dan penanganan darurat yang efektif. Pemerintah daerah dan pusat perlu meningkatkan kerja sama dan koordinasi dalam penanggulangan bencana alam seperti ini. Selain itu, perlu juga peningkatan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terhadap potensi bencana alam di daerahnya masing-masing. Pencarian 20 korban yang masih hilang juga perlu dilakukan dengan segera dan secara intensif. Tim SAR dan relawan harus bekerja keras untuk menemukan korban yang belum ditemukan. Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak juga sangat diperlukan dalam upaya penyelamatan dan evakuasi korban. Saya berharap agar pemerintah memberikan bantuan yang memadai bagi korban bencana ini, baik berupa bantuan medis, logistik, maupun bantuan pemulihan psikologis bagi korban yang selamat. Selain itu, perlu juga adanya langkah-langkah preventif yang lebih kuat untuk mengurangi risiko terjadinya bencana serupa di masa depan. Kita semua sebagai masyarakat juga perlu memberikan dukungan dan solidaritas kepada korban bencana ini. Bantuan dalam bentuk apapun, baik berupa sumbangan dana, pakaian, makanan, atau tenaga relawan, sangatlah berarti bagi korban dan keluarganya. Bersama-sama, kita bisa membantu korban bangkit dan pulih dari bencana ini, serta mencegah terjadinya bencana serupa di masa depan. Semoga korban yang masih hilang segera ditemukan dan seluruh korban bencana dapat mendapatkan perlindungan dan pemulihan yang layak.