Selain membebaskan sekitar 18 are tanah warga, proyek Jembatan Nusa Lembongan-Ceningan juga akan memangkas lahan mangrove atau bakau seluas 6,45 are. Saya sangat prihatin dengan berita tersebut. Jembatan yang direncanakan untuk dibangun antara Pulau Nusa Ceningan-Lembongan memang merupakan proyek infrastruktur yang penting untuk menghubungkan kedua pulau tersebut. Namun, saya merasa sangat tidak setuju dengan rencana proyek ini yang akan merusak lahan mangrove yang ada di sekitar wilayah tersebut. Mangrove adalah ekosistem yang sangat penting bagi lingkungan dan keberlangsungan kehidupan di laut. Mangrove berperan dalam menjaga keberagaman hayati, melindungi pantai dari abrasi, serta menyaring limbah dan polusi laut. Menghapus lahan mangrove untuk proyek infrastruktur tidaklah bijaksana, karena akan menimbulkan dampak negatif yang jangka panjang bagi lingkungan. Sebagai gantinya, pemerintah seharusnya mencari alternatif lain untuk membangun jembatan tanpa harus merusak lahan mangrove. Misalnya dengan melakukan studi kelayakan yang lebih mendalam untuk menemukan rute jembatan yang lebih ramah lingkungan, atau mengkombinasikan infrastruktur dengan program pelestarian mangrove. Saya juga berharap pemerintah bisa memberikan kompensasi atau melakukan rehabilitasi lahan mangrove yang akan terdampak oleh proyek pembangunan jembatan ini. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan lingkungan di sekitar wilayah tersebut. Selain itu, saya berharap masyarakat dan organisasi lingkungan juga turut ambil bagian dalam mengawasi dan memberikan suara terhadap rencana proyek yang merusak lingkungan ini. Kepentingan jangka pendek dari proyek pembangunan jembatan seharusnya tidak boleh mengorbankan keberlangsungan alam di sekitarnya. Dengan demikian, penting bagi semua pihak terkait untuk bekerja sama dalam menemukan solusi terbaik yang dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur tanpa merusak lingkungan. Karena, setiap keputusan yang diambil harus memperhitungkan dampaknya bagi lingkungan dan generasi mendatang.