Enam cagub DKI dari PDIP adalah Ahok, Djarot Saiful Hidayat, Hendrar Prihadi, Tri Rismaharini, Andika Perkasa, dan Aryo Seno Bagaskoro. Saya merasa bahwa berita tentang rekam jejak 6 bakal calon gubernur Jakarta dari PDIP yang disodorkan ke Megawati ini sangat menarik karena menunjukkan proses internal partai dalam memilih kandidat yang terbaik untuk maju dalam pemilihan gubernur. Dengan adanya proses ini, diharapkan calon gubernur yang diusung merupakan sosok yang kompeten dan mampu memimpin Jakarta ke arah yang lebih baik. Dari 6 nama bakal calon gubernur yang disodorkan, terdapat 2 nama yang dianggap mengejutkan. Hal ini bisa menjadi sebuah sorotan menarik karena kemungkinan kedua calon tersebut memiliki rekam jejak atau kapabilitas yang tidak biasa atau belum terduga sebelumnya. Peluang mereka untuk menjadi calon gubernur mungkin akan menimbulkan pertanyaan dan diskusi yang lebih mendalam mengenai kualitas kepemimpinan mereka. Selain itu, proses seleksi calon ini juga menunjukkan transparansi dalam pembentukan kandidat dan memberikan kesempatan untuk memilih calon yang terbaik bagi rakyat Jakarta. Dengan begitu, diharapkan calon yang diusung akan mendapatkan dukungan yang kuat dari masyarakat Jakarta sehingga terpilih dan mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Namun, tentu saja proses pemilihan calon ini tidaklah mudah dan pasti akan menimbulkan perdebatan di internal partai maupun di masyarakat. Tidak semua orang mungkin akan setuju dengan calon yang diusung, namun hal tersebut adalah bagian dari dinamika politik yang wajar. Penting bagi semua pihak untuk menghormati proses demokrasi dan memberikan dukungan kepada calon yang terpilih nantinya. Kita sebagai masyarakat juga harus memperhatikan rekam jejak dan visi-misi dari setiap calon gubernur yang diusung agar dapat membuat keputusan yang bijak dalam memilih pemimpin yang akan mengemban amanah untuk memimpin Jakarta. Semoga proses pemilihan calon ini berjalan lancar dan dapat menghasilkan pemimpin yang mampu membawa Jakarta menuju masa depan yang lebih baik.