Albertus Dopo, warga Kampung Bomuzi, Kecamatan Bajawa, Kabupaten Ngada, tidak lagi menggunakan sepeda motor jual kain tenun khas Bajawa Saya merasa sedih dan prihatin atas berita tersebut. Kain tenun khas Bajawa merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia yang patut dilestarikan dan diapresiasi. Keputusan Albertus untuk tidak lagi menjual kain tenun khas Bajawa pakai motor menunjukkan bahwa kondisi ekonomi masyarakat di daerah tersebut mungkin sedang mengalami kesulitan. Ini juga menunjukkan dampak yang dirasakan oleh para pelaku usaha kecil di tengah pandemi COVID-19. Ketika penjualan menurun, mereka harus mencari cara-cara baru untuk tetap bertahan agar usahanya tidak gulung tikar. Keputusan Albertus untuk tidak lagi menjual kain tenun khas Bajawa dengan motor mungkin merupakan salah satu upaya yang ia lakukan untuk tetap bertahan dalam situasi yang sulit ini. Sebagai masyarakat, kita perlu memberikan dukungan kepada para pelaku usaha kecil seperti Albertus agar mereka dapat terus menjaga warisan budaya dan menciptakan keberlanjutan usaha mereka. Mungkin kita juga bisa mempertimbangkan untuk membeli kain tenun khas Bajawa dari Albertus atau pelaku usaha kecil lainnya untuk membantu menjaga keberlangsungan usaha mereka. Dengan demikian, kita turut serta dalam memperkuat ekonomi lokal dan melestarikan budaya Indonesia.