Dua orang preman asal Kampung Buyut Ilir Lampung Tengah inisial BTS (29) dan IAF (28) ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan sopir truk asal Prings Saya merasa bahwa penegakan hukum terhadap preman sangat penting untuk menciptakan rasa aman dan ketertiban di masyarakat. Dalam kasus ini, langkah yang diambil oleh pihak kepolisian untuk menjerat kedua preman yang telah melakukan penganiayaan terhadap sopir truk dengan pasal berlapis merupakan langkah yang tepat. Dengan memberikan hukuman yang sesuai, diharapkan dapat memberikan efek jera kepada para pelaku kejahatan dan mencegah terjadinya tindakan serupa di masa mendatang. Selain itu, tindakan tersebut juga menunjukkan bahwa pemerintah serius dalam memberantas premanisme dan kekerasan jalanan. Dengan memberlakukan pasal berlapis, hukuman yang diterima oleh kedua preman diharapkan akan lebih berat dan memberikan efek jera yang lebih kuat. Hal ini sekaligus menjadi contoh bagi pelaku kejahatan lainnya bahwa mereka tidak bisa sembarangan melakukan tindakan kekerasan tanpa menerima konsekuensi yang serius. Namun, perlu juga dipastikan bahwa proses hukum terhadap kedua preman tersebut berjalan secara adil dan transparan. Selain itu, peran masyarakat juga sangat penting dalam memberikan informasi dan dukungan kepada pihak kepolisian untuk membantu dalam penegakan hukum terhadap preman-preman yang meresahkan. Dengan demikian, sinergi antara pihak kepolisian, pemerintah, dan masyarakat secara bersama-sama dapat menciptakan lingkungan yang aman dan damai bagi semua orang. Saya juga berharap bahwa kasus ini tidak hanya menjadi peristiwa sesaat, tetapi juga menjadi momentum bagi pihak kepolisian dan pemerintah daerah untuk lebih gencar lagi dalam memberantas premanisme dan kekerasan jalanan. Perlu adanya upaya preventif dan pembinaan terhadap para preman agar mereka tidak kembali melakukan tindakan kekerasan di masa mendatang. Dengan demikian, dapat diciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat di Lampung Tengah.