Wartawan se-Malang Raya berdemo di depan Balai Kota Malang. Demo sebagai bentuk sikap menolak revisi Undang-Undang (UU) Nomor 32 Tahun 2002 tentang penyiaran. Saya merasa sangat mendukung tindakan para jurnalis se-Malang Raya yang melakukan aksi demo untuk menolak revisi RUU Penyiaran. Aksi mereka menunjukkan kepedulian dan komitmen mereka terhadap kebebasan pers dan kebebasan berekspresi, yang merupakan salah satu pilar demokrasi yang sangat penting. Dengan melakukan demo ini, para jurnalis menegaskan bahwa mereka tidak akan tinggal diam jika ada upaya untuk mengurangi kebebasan pers. Revisi RUU Penyiaran yang diajukan oleh pemerintah tentu menjadi sorotan banyak pihak, termasuk jurnalis. Pasal-pasal yang dinilai dapat mengancam kebebasan pers dan memberikan ruang bagi intervensi pemerintah dalam media menjadi fokus utama penolakan. Jurnalis sebagai ujung tombak informasi masyarakat haruslah dilindungi dan diberikan kebebasan dalam menjalankan tugasnya tanpa adanya tekanan dari pihak manapun. Aksi demo ini juga menjadi momentum penting bagi para jurnalis untuk bersatu dan menguatkan solidaritas dalam menyuarakan penolakan terhadap revisi RUU Penyiaran. Semakin banyak suara yang bersatu dalam menolak revisi ini, semakin besar peluang untuk memperjuangkan kebebasan pers yang adil dan berkeadilan. Dengan bersatu, para jurnalis dapat memberikan tekanan kepada pemerintah untuk mendengar aspirasi mereka dan tidak semata-mata mengambil keputusan tanpa memperhatikan dampaknya bagi kebebasan pers. Kehadiran para jurnalis dalam aksi demo ini juga menjadi bukti bahwa mereka siap berjuang untuk menjaga kebebasan pers dan integritas profesi jurnalistik. Dengan tindakan nyata seperti ini, diharapkan pemerintah akan lebih memperhatikan aspirasi dan kepentingan para jurnalis dalam penyusunan undang-undang yang berkaitan dengan media. Kebebasan pers bukanlah hak yang bisa diabaikan begitu saja, melainkan merupakan hak konstitusional yang harus dijamin dan dilindungi oleh negara. Selain itu, aksi demo ini juga dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya kebebasan pers dalam masyarakat demokratis. Dengan melihat para jurnalis berjuang untuk hak-hak mereka, diharapkan masyarakat juga ikut mendukung upaya-upaya untuk menjaga kebebasan pers sebagai bagian dari kontrol sosial terhadap pemerintah. Dengan demikian, kebebasan pers bukan hanya menjadi hak para jurnalis, tetapi juga hak seluruh masyarakat untuk mendapatkan informasi yang akurat dan transparan. Kini, peran para jurnalis sebagai penjaga kebenaran dalam masyarakat semakin penting. Dengan aksi demo ini, para jurnalis telah menunjukkan bahwa mereka akan terus berjuang untuk kebebasan pers dan tidak akan tinggal diam saat hak-hak mereka terancam. Semoga aksi demo ini dapat membuahkan hasil yang positif dan memberikan dampak yang signifikan dalam perlindungan kebebasan pers di Indonesia.