Komisi Pemilihan Umum (KPU) Bandar Lampung bakal mengelar peluncuran Jingle dan Maskot Pilkada 2024 pada Minggu (19/5/2024). Saya merasa bahwa keputusan KPU untuk menyediakan doorprize dalam acara peluncuran Pilkada Bandar Lampung cukup menarik. Memberikan hadiah-hadiah menarik seperti sepeda listrik dan kulkas bisa menjadi cara efektif untuk mengundang partisipasi masyarakat dalam acara tersebut. Selain itu, dengan adanya doorprize ini juga bisa menjadi semangat tambahan bagi masyarakat untuk ikut serta dalam proses demokrasi di daerah mereka. Namun, di sisi lain, ada yang berpendapat bahwa pemberian doorprize dalam acara pilkada bisa dianggap sebagai bentuk politik uang yang seharusnya tidak diperbolehkan. Pemberian hadiah-hadiah menarik ini bisa saja berdampak pada hasil pemilihan dengan mempengaruhi pilihan pemilih. Hal ini bisa menjadi titik polemik yang perlu mendapat perhatian lebih, agar tidak melenceng dari tujuan utama pelaksanaan pilkada yang seharusnya bersih dari praktik-praktik korupsi atau manipulasi. Mungkin KPU bisa mempertimbangkan untuk mengganti doorprize dengan bentuk apresiasi lain yang lebih sesuai dan tidak menimbulkan kontroversi, seperti penghargaan bagi partisipan yang telah turut serta dalam acara pilkada. Dengan demikian, semangat partisipasi masyarakat tetap terjaga tanpa menimbulkan keraguan atas kejujuran dan keadilan dalam pelaksanaan pemilihan kepala daerah. Kesimpulannya, meskipun pemberian doorprize bisa menjadi daya tarik dalam acara peluncuran pilkada, perlu adanya keseimbangan antara memotivasi partisipasi masyarakat dan menjaga integritas pemilihan itu sendiri.