Mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu bukanlah hal yang sulit. Hal tersebut bisa kita usahakan melalui makanan yang kita konsumsi. Sebagai seorang dokter spesialis kandungan, Dr. Boyke tentu memiliki pengetahuan dan pengalaman yang luas mengenai masalah kesehatan reproduksi. Namun, saat membaca judul berita tersebut, saya merasa agak skeptis dengan klaim bahwa ada makanan tertentu yang dapat mempengaruhi jenis kelamin bayi yang akan dikaruniai oleh pasangan suami istri. Memiliki anak laki-laki atau perempuan sebenarnya sepenuhnya merupakan takdir dari Tuhan dan dipengaruhi oleh faktor genetik yang ada pada kedua orang tua. Meskipun mungkin terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi peluang kelahiran anak laki-laki, seperti metode pemupukan sel telur hingga metode pemilihan jadwal hubungan intim, namun klaim bahwa konsumsi makanan tertentu dapat menentukan jenis kelamin bayi saya rasa masih diragukan kebenarannya. Sebagai seorang yang terjun dalam dunia medis, saya lebih percaya pada faktor genetik dan keberuntungan dalam menentukan jenis kelamin bayi. Sebaiknya, pasangan suami istri fokus pada kesehatan dan kebersihan diri mereka selama proses kehamilan dan persiapan menjadi orangtua yang baik. Menyajikan makanan bergizi dan seimbang, menghindari stres berlebihan, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan tentu akan lebih berdampak positif bagi kesehatan calon ibu dan bayi mereka. Sebagai dokter yang profesional, seharusnya Dr. Boyke lebih berhati-hati dalam memberikan informasi mengenai cara agar dikaruniai anak laki-laki yang masih menjadi mitos di masyarakat. Sebaiknya informasi yang disebarkan adalah yang didasarkan pada penelitian ilmiah yang kuat dan bisa dipertanggungjawabkan. Hal ini penting agar masyarakat tidak terjebak pada informasi yang salah dan dapat mempengaruhi keputusan mereka dalam merencanakan keluarga. Penting bagi kita semua untuk selalu cerdas dalam menerima informasi, terutama yang berkaitan dengan kesehatan. Sebaiknya selalu konsultasikan pada ahli kesehatan atau dokter yang terpercaya jika memiliki pertanyaan atau kekhawatiran mengenai proses kehamilan dan kesehatan reproduksi. Kesehatan dan keselamatan ibu dan bayi tentu harus menjadi prioritas utama, tanpa terpengaruh oleh informasi yang belum teruji kebenarannya.